Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Pemotor yang Dipalak sekaligus Dimaki-maki Polisi di Penjaringan

Video polisi menilang pengendara motor yang membawa muatan berlebih, diposting oleh akun Facebook bernama Regha Ayahnya Widia.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pengakuan Pemotor yang Dipalak sekaligus Dimaki-maki Polisi di Penjaringan
capture video
Viral, Oknum Polisi Memaki dan Minta Rp 150 Ribu, Begini Tanggapan Polda Metro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Video polisi menilang pengendara motor yang membawa muatan berlebih, diposting oleh akun Facebook bernama Regha Ayahnya Widia.

Ketika dikonfirmasi akun tersebut mengaku bernama Reza (21), warga Pemalang yang tinggal di Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara.

Ia mengakui yang merekam oknum polisi. Reza juga mengakui ia diminta sejumlah uang dan dihardik dengan kata kasar.

“Kejadiannya itu hari Senin, 5 Maret 2018, di Jalan Bandengan Utara (Penjaringan, Jakarta Utara) dekat Kota Tua,” kata Reza.

Saat itu, kata Reza, ia hendak mengantar kain bahan bordir dari kantornya di Bandengan Utara ke Pademangan.

Ketika di tikungan Jalan Bandengan Utara, ternyata ia diberhentikan anggota polisi lalu lintas yang sedang melakukan operasi.

“Razianya itu di tikungan, sangat membahayakan, bikin orang kaget. Apalagi juga enggak ada pelang razia,” katanya.

Berita Rekomendasi

Saat razia itu terdapat kurang lebih tujuh anggota polisi yang menggunakan sepeda motor.

Lalu seorang anggota menghampirinya dan melakukan penilangan karena membawa barang bawaan yang melebihi kapasitas.

Baca: Penampakan Suzuki APV Bermetamorfosis Jadi Dump Truck

“Saya sudah tunjukin SIM dan STNK, memang saya bayar telat bayar pajak beberapa hari. Tapi kok yang ditahan motornya,” kata Reza.

Akhirnya Reza hendak dibawa kantor polisi. Ia diboncengi oleh petugas bernama Sariyanto.

Sementara motornya dikemudikan oleh anggota lainnya bernama Jaelani.

“Dalam perjalanan saya tiba-tiba polisinya minta Rp 300.000. Saya bilang cuma punya Rp 50.000. Akhirnya diturunin jadi Rp 150.000. Saya bilang enggak ada, saya cuma ada Rp 50.000 itu juga buat makan. Polisinya kesal dan langsung katain saya. Saya tanya dong maksudnya apa,” kata Reza.

”Barang saya diturunin, motornya dibawa sama polisi. Saya enggak jadi dibawa ke kantor polisi tapi malah diturunin di tengah jalan,” katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas