Angkasa Pura II Serahkan 70 Kaki Palsu ke Warga Tangerang
Pembagian kaki palsu tersebut berlangsung di auditorium gedung 600 perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan Kick Andy Foundation membagikan 70 kaki palsu gratis untuk warga di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
Pembagian kaki palsu tersebut berlangsung di auditorium gedung 600 perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (21/03/2018).
Sebelum dibagikan, pada 15 Desember 2017 laku di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tangerang dan pada 4 Januari 2018 di Kantor Dinas Sosial Kota Tangerang terlebih dahulu dilakukan pengukuran.
'“Kami selalu berkomitmen untuk selalu mewujudkan kepedulian masyarakat melalui Program CSR atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)," ujar Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awalludin, Rabu (21/3/2018).
Umumnya peserta yang mendapat kaki palsu gratis tersebut mengalami keterbatasan beragam. Seperti karena kecelakaan dan sakit gula atau diabetes.
Baca: Marak Aksi Skimming, Perbankan Tambah Dana Belanja Digital dan IT
”Pemberian kaki palsu ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami kepada warga untuk dapat meringankan beban. Selain bekerja sama dengan Kick Andy, kami juga dibantu Dinas Sosial Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang,” ucapnya.
Untuk diketahui, PT Angkasa Pura II bersama Kick Andy Foundation telah melakukan penandatanganan MoU dalam membagikan kaki palsu gratis di kantor cabang Bandara yang berada di berbagai daerah Indonesia.
Setelah mengenakan kaki palsu, para peserta diajak menjajal transportasi kereta layang (skytrain) di Bandara Soekarno-Hatta.
Awalludin berterima kasih kepada seluruh peserta dan seluruh jajaran yang terlibat pada penentuan pemberian bantuan kaki palsu ini guna meningkat kesejahteraan bersama. Ada pun total bantuan di 13 cabang mencapai Rp. 1,25 miliar.
“Total bantuan Rp1,25 miliar. Ini permulaan yang sangat baik dalam bidang kesehatan. Kedepan kami berharap tidak hanya bidang kesehatan, tetapi bidang lainnya, seperti pendidikan dan agama pun dapat bekerja sama,” kata Awalludin.