Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berawal dari Dunia Maya, Menikah di Penjara, Enen Tewas di Kamboja Dibunuh Suami Bulenya

Enan Cahyati (48) tewas di tangan suaminya yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, Bilal Abdul Fateen (66) di kamar hotel di Pnom Penh, Kamboja.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Berawal dari Dunia Maya, Menikah di Penjara, Enen Tewas di Kamboja Dibunuh Suami Bulenya
Tribunnews/JEPRIMA
Seluruh anggota keluarga serta kerabat korban pembunuhan Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Enen Cahyati menggelar pengajian di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018). Enen Cahyati merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh seorang warga negara Amerika Serikat Bilal dan Jenazah korban ditemukan pada Minggu (25/3) disebuah hotel di Kamboja. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enan Cahyati (48) tewas di tangan suaminya yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, Bilal Abdul Fateen (66) di kamar hotel di Pnom Penh, Kamboja.

Kisah hubungan mereka dimulai dari perkenalan di sebuah situs dunia maya pada 2014 dan berlanjut hingga pernikahan di dalam penjara.

Putri sulung Enen, Insya Maulida (25) menceritakan, Bilal yang berasal dari IIlinois, AS, mengajak bertemu di pusat perbelanjaan dan di hotel di Jakarta Pusat setelah perkenalan di situs tersebut.

"Cerita mama saya, kenal di situs muslimah.com tahun 2014. Setelah itu ketemuan di Sarinah, di Hotel Ibis. Mama bilang si Bilal itu datang langsung dari Amerika," ucap Insya Maulida di rumah duka, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018).

Saat pertemuan di hotel itu, Enen baru tahu jika kenalannya itu telah mempunyai istri.

Namun, Bilal memberanikan diri memaksa Enen untuk menikah.

Baca: Sebelum Meninggal Enen Dipaksa Mengemis dan Kerap Dipukuli Suami Bulenya

BERITA REKOMENDASI

Enen menolak ajakan menikah dari Bilal karena tidak mau dipoligami.

Namun, Bilal tetap memaksa mengajak Enen untuk menikah.

"Mama saya diinterogasi, mama saya cerita, mama saya nggak boleh pulang semalaman," ujarnya.

Bilal menghubungi Enen seminggu setelah kejadian itu.

Dia meminta tolong karena tengah berurusan dengan polisi akibat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan istrinya.


Baca: Polri Tak Heran Kapolda NTB Lolos Tiga Besar Calon Deputi Penindakan KPK

"Seminggu setelah itu mama saya ditelepon, katanya Bilal lagi di Polsek daerah Thamrin, minta tolong. Mama saya ngurus di penjara selama 3 tahun, dia divonis 7 tahun, akhirnya dapat pembebasan bersyarat tahun kemarin," ujar Insya.

Tapi, entah kenapa akhirnya Enen bersedia menikah secara siri pada 2014 dan berlanjut pernikahan secara resmi dengan Bilal di dalam Rutan Salemba pada 2015.

"Awalnya nikah siri. Mungkin si Bilal sudah cari informasi kan, kalau dia mau dapat Pembebasan Bersyarat harus nikah dengan orang sini, minimal istri sah. Nah, mama saya tuh diajak istri sah," ujar Maulida. (Tribun Network/Yan/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas