Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

70 CEO Digital Company Kumpul Pecahkan Rekor MURI

Pelaku dunia digital perlu bangga karena pada Sabtu (7 April 2018) sebagian diantara mereka baru saja memecahkan Rekor MURI.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in 70 CEO Digital Company Kumpul Pecahkan Rekor MURI
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku dunia digital perlu bangga karena pada Sabtu (7 April 2018) lalu, sebagian diantara mereka baru saja memecahkan Rekor MURI.

Adalah Radio Heartline 100.6 FM Tangerang yang mengumpulkan 70 CEO Digital Company dalam sebuah perhelatan Talkshow yang disiarkan langsung melalui radio dengan durasi 12 jam (10.00 – 22.00 WIB) Non-Stop.

Bisnis Digital memang sedang semarak di Indonesia. Tren yang sedang terjadi saat ini, para pebisnis digital ini berupaya menawarkan kemudahan, kecepatan dan kemurahan dibandingkan dengan bisnis konvensional. Mereka bersama-sama sebagai pelopor transmigrasi atau pergeseran bisnis-bisnis off line ke online.

Ada berbagai macam pebisnis statup dengan berbagai bisnis model yang menjadi narasumber dalam acara pemecahan Rekor MURI ini, mulai dari jualan sayur, penyaringan tenaga kerja, pengitungan gaji karyawan, pemesanan bunga ucapan, kelas training, bisnis software dan masih banyak model bisnis online lainnya.

Salah satu narasumber yang hadir adalah Andy Djojo Budiman, Co-Founder iReap (Integrated Retail Application). Berangkat dari keprihatinan ketika makan mie di pedagang UMKM yang tidak melakukan pencatatan bisnisnya dengan baik, Andy menciptakan suatu aplikasi yang bisa membantu para pedagang mikro.

“Jadi iReap ini adalah solusi untuk korporasi besar tapi saya bawa untuk pedagang mikro, supaya mereka ada pencatatan yang bagus tentang stok dan sales mereka, sehingga tahu profitnya berapa.”

Sementara itu Dr. Bayu Prawira Hie (Sekjen Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia), yang juga sebagai salah satu narasumber penanggap acara pemecahan Rekor MURI ini, mengatakan, “Yang dilakukan oleh pebisnis digital di Indonesia masih di level e-commerce. Kita harus naik level, harus buat produk teknologi seperti facebook, skype, artificial intelligent, robotic dan lain sebagainya.

Berita Rekomendasi

Sebab kalau e-commerce yang dimakan duitnya duit lokal, gak ada devisa luar yang masuk ke Indonesia. Duit muter-muter diantara kita saja. Tapi kalau menciptakan teknologi, maka devisa dari luar negeri akan masuk ke dalam negeri.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas