Keluarga Rizki Tuntut Pertanggungjawaban Panitia Pembagian Sembako di Monas
Keluarga M Rizki Saputra menuntut pertanggungjawaban panitia pembagian sembako di Monas.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga M Rizki Saputra menuntut pertanggungjawaban panitia pembagian sembako di Monas.
Rizki (10) meninggal dunia setelah datang bersama ibunya ke Monas untuk menukar kupon dengan sembako dalam acara yang digelar Forum Untukmu Indonesia (FUI).
Ketua RT 12 RW 13, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Sujiwanto, mengatakan hingga kini belum ada pihak yang mengatas namakan panitia FUI yang mendatangi keluarga korban.
Baca: Ketika Kapolri Bicara Soal Pengamanan Asian Games 2018
"(Keluarga masih) Bingung, jadi mau nuntut pertanggungjawaban panitianya sampai mana gitu. Itu doang," ucap Sujiwanto saat ditemui di kediaman Rizki, Jalan Budi Mulia Utara 1 RT 12 RW 13 Nomor 9 Pademangan Barat, Jakarta Utara, Rabu (2/5/2018).
Sujiwanto mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut kasus tersebut untuk diusut secara tuntas.
Namun, keluarga menuntut adanya pertanggungjawaban dari pihak panitia.
Baca: Bocah Tewas Saat Pembagian Sembako di Monas, Pengacara Sebut Orangtuanya Sempat Diminta Tutup Mulut
"Jadi saya tanya Bu Kokom (panggilan Komariah) maunya apa, kalau nuntut sampai tuntas keluarganya gak mau. Divisum dan digali (kuburannya) gak mau," ujar Sujiwanto.
"Karena audah tenang (almarhum). Takutnya kalau diusut sampai tuntas kan divisum. Cuma dia nuntut tanggung jawab panitianya aja," lanjut Sujiwanto.
Hal itu pun dibenarkan Tika (30) kakak pertama Rizki.
Baca: Keluarga Korban Bagi Sembako di Monas Tak Dapat Keterangan Penyebab Kematian Dari RSUD Tarakan
Ia mengungkapkan pihak keluarga tidak mengingkankan dilakukannya otopsi maupun visum.
"Kasian kalau sampai kayak divisum atau diotopsi," ucap Tika.
Ia pun mengaku bingung karena belum ada pihak dari panitia yang datang untuk bertanggungjawab atas tragedi yang menimpa adiknya tersebut.
"Tidak ada pihak yang mengatasnamakan panitia. Jadinya bingung, ngebleng gitu," tambahnya.