Polisi Masih Selidiki Kasus Pekerja yang Tewas Akibat Tertimbun Longsoran Proyek di Penjaringan
“Kita masih melalukan penyelidikan. Kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor yang mempekerjakan korban," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab longsornya galian yang mengakibatkan seorang pekerja bernama Tarno (42) tewas.
Termasuk dugaan kelalaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam kasus tersebut.
Baca: BPJS Ketenagakerjaan Mengaku Belum Temukan Data Pekerja yang Tewas Tertimbun Galian Proyek PAM
“Kita masih melalukan penyelidikan. Kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor yang mempekerjakan korban serta memanggil pihak PAM Jaya atau PALYJA,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim, di lokasi, Rabu (2/5/2018).
Mustakim menambahkan untuk mengkaji adanya kelalaian K3, pihaknya akan menggandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta untuk melakukan perbandingan antara standar K3 yang ada dengan hasil penyelidikan lapangan.
“Setelah kita melakukan pemeriksaan dari semuanya baru kita bisa ambil kesimpulan tentang bagaimana standar operasional kerjanya SOP-nya,” kata Mustakim.
Hingga saat ini pihak kepolisian telah meminta keterangan dari empat orang saksi yakni satu orang mandor, Ahmad Hasan (45) serta tiga rekan korban yang berada di lokasi pada saat musibah itu terjadi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, diketahui saksi dan korban sedang menggali lubang di dalam tanah sepanjang enam meter. Namun karena kondisi tanah yang labil hingga mengakibatkan longsor dan menimbun korban.
“Struktur tanahnya terdiri dari pasir dan batu, kemudian bawahnya juga lumpur. Kondisi di tengah-tengah itu tanahnya longsor dari sisi atas, samping kanan ataupun kiri dan akhirnya terkubur di lokasi galian,” ucapnya.
Baca: Dukungan KSPI kepada Prabowo, Politikus PKB: Kita Hargai Aspirasi yang Ada
Sekadar informasi, seorang pekerja bernama Tarno (42) tertimbun lubang galian di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (1/5/2018) sekira pukul 15.00 WIB.
Korban bersama rekan-rekannya dari PT Bone Mitra Abadi, sedang menggali saluran PAM Air Palya. Namun tiba-tiba terjadi longsor dari dinding galian di kedalaman tiga meter. Korban yang berada di dalam lubang, akhirnya terjebak dan tertimbun.
Penulis: Junianto Hamonangan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Polisi Selidiki Kasus Pekerja Terkubur Hidup-Hidup di Jakarta