Lulusan SMP Jame Pekojan Harus Berkualitas dan Punya Daya Saing Tinggi
Suasana hening terjadi saat siswa-siswi SMP Jame Pekojan menyanyikan lagu Hymne Guru.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Suasana hening terjadi saat siswa-siswi SMP Jame Pekojan menyanyikan lagu Hymne Guru.
Lagu itu dinyanyikan oleh paduan suara pada acara Pelepasan Kelulusan Kelas IX SMP Jame Pekojan tahun pelajaran 2017-2018 di Museum Bank Mandiri, kawasan Kota Tua Jakarta, sabtu (5/5/2018).
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan perilaku sosial semakin global dan cepat, sudah selayaknya kita perlu mempersiapkan diri agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman ini," kata Ketua Yayasan Jame Pekojan, Sylvia Hasanah Toriq di acara "Menjadi Generasi Muda Indonesia yang cerdas, siswa lulusan SMP Jame Pekojan Siap Berkompetisi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi".
Kehidupan yang akan datang, lanjut dia, dipenuhi oleh berbagai macam rintangan.
Oleh karena itu, kata Toriq mau tidak mau orang tua harus mengawal putra putrinya agar tetap berada di tempat yang benar, supaya menjadi manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Acara ini juga dihadiri oleh Pendiri Yayasan Hj Umi Fadlun, Ketua Dewan Pembina Muhammad Anwar SH MH, Sekretaris Yayasan Ahmad Fuad, para Dewan Guru dan orang tua siswa.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Jame Pekojan Muhamad Ali Ridho juga menyampaikan rasa harunya.
"Selama tiga tahun kita bersama di sekolah ini, kini tiba saatnya kita berpisah. Terima kasih anak-anak yang telah belajar dengan baik selama disini," kata Ali Ridho.
Ia berharap,para alumni ini akan menjadi generasi penerus bangsa dengan akhlak yang baik serta apa yang diharapkan dari peserta didik dapat dicapai.
"Tak ada gading yang tak retak, dengan segala upaya sudah kita lakukan dengan optimal, dengan segala kekurangam kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap Ali Ridho sambil meneteskan air mata.
Ketua Dewan Guru Rohati SPdI juga mengucapkan rasa harunya, "Alhamdulillah anak-anak kini sudah lulus, ini tak lepas berkat doa para bapak ibu/guru dan orang tua. Mohon dimaafkan kami selama ini, kecerewetan yang sering kami lakukan hanyalah untuk kebaikan."(*)