Sandiaga Yakin Pelepasan Saham PT Delta Djakarta Tidak Pengaruhi PAD Jakarta
Pemprov DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk menjual seluruh saham yang dimiliki produsen bir PT Delta Djakarta.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWSM.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk menjual seluruh saham yang dimiliki produsen bir PT Delta Djakarta.
Jika dirata-rata per tahunnya Pemprov DKI Jakarta mendapatkan deviden sekitar Rp 38 milliar.
Apabila dijual, Pemprov DKI kehilangan saham sebesar 25,25 persen diperkirakan bernilai Rp 1 trilliun.
Melihat hal itu, Sandiaga pun optimis pelepasan saham tersebut tidak mengurangi pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jakarta.
Baca: Ketua DPP Nasdem Berharap Kepolisian Dapat Mengungkap Aksi Teror Hingga Penyandang Dananya
"Tapi kita kan akan melakukan investasi dengan uang tersebut dan investasinya ini adalah di fasilitas masyarakat yang secara social-investment rate of return akan jauh lebih tinggi. Jadi saya yakin justru akan berlipat ganda PAD-nya," ujar Sandi di Gedung Menko PMK, Kamis (17/5/2018).
Hal ini sempat disayangkan Ketua DPRD DKI, Prasetio Edy sebab nilai deviden uang dirasa besar dari produsen itu.
Baca: Polri Masih Dalami Soal Beredar Buletin Al Fatihin Terbitan ISIS
Untuk menjawab kekhawatiran DPRD tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno berencana akan membuat workshop untuk anggota DPRD.
"Untuk teman-teman nanti di DPRD, saya akan buat workshop untuk menjawab semua kekhawatiran terhadap menurunnya sumber pemasukan khususnya PAD," ujar Sandiaga.
Sandiaga menuturkan bahwa berniat untuk melepas saham tersebut karena PT Delta Djakarta yang ingin melakukan ekspansi.
Baca: Ansor Desak Pemerintah Kikis Virus Intoleransi di Berbagai Instansi
Dirinya merasa dengan dilepasnya PT Delta Djakarta untuk berekspansi malah dapat menciptakan lapangan kerja baru di Jakarta.
"Justru kita ingin begitu mereka melakukan ekspansi karena salah satu yang kita harapkan adalah mereka setelah DKI tidak menjadi pemegang saham, mereka bebas melakukan ekspansi," ujar Sandi.
"Dan ekspansi tersebut insya Allah akan menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan profit yang lebih baik. Dan dari profit yang lebih baik, kita akan mendapatkan justru tambahan. Dan itu yang kita sudah melakukan beberapa kajian dan simulasi," sambungnya.