Rumah Korban Kebakaran Taman Kota Mulai Dibangun Kembali
Ratusan rumah warga yang korban kebakaran ini, temboknya berbahan batu hebel serta atap berangka baja ringan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lahan bekas insiden kebakaran hebat dan menghanguskan ratusan kediaman warga, beberapa waktu lalu.
Pemukiman di RT 016/005, Kembangan, Jakarta Barat adalah milik jajaran pemerintah setempat.
Lahan yang ketika itu rencananya akan segera difungsikan kembali menjadi fasilitas sosial serta fasilitas umum (fasos-fasum).
Saat ini, warga atau eks korban kebakaran kembali mengambil alih lahan tersebut.
Hal tersebut, terlihat dari banyaknya bangunan baru di lahan tersebut.
Rata-rata, para warga di sekitar Komplek Perumahan Taman Kota itu bukan warga asli DKI Jakarta.
Ratusan rumah warga yang korban kebakaran ini, temboknya berbahan batu hebel serta atap berangka baja ringan.
Ratusan rumah itu, saat ini, sudah berdiri tegak dan bahkan siap dihuni.
Walau banyak warga yang tahu jikalau di lahan yang ditempatinya ialah milik pemerintah, para warga tetap cuek, dan bahkan sempat lakukan perlawanan dan penolakan saat jajaran Satpol PP setempat menghadang para warga dirikan kembali huniannya.
Tidak hanya melawan petugas, para warga itu juga turut menolak ajakan jajaran pemerintah, agar direlokasi ke Rumah Susun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Kini ratusan kepala keluarga (KK) atau ribuan jiwa, dapat bernafas lega lantaran dapat kembali mendirikan hunian dan menempatinya, hingga membuat puluhan aparat pemerintah angkat tangan.
Tidak sedikit warga yang rata-rata mengontrak di lahan itu, kembali berjaya dengan membuka usaha kecil-kecilan seperti warung sembako di depan rumahnya, bahkan membuka dagangan sayur dan makanan matang.
Selain itu, pemilik kontrakan juga kembali mendirikan bangunan lainnya di lahan kosong yang tak kena dampak kebakaran.
Terpantau juga beberapa bangunan, yang saat ini tengah proses perampungan pembangunan yang dikerjakan sejumlah kuli dan juga pemilik serta penghuni kontrakan.
Telihat, para warga yang huniannya ramlung dibangun, turut bantu warga lainnya merampungkan pembangunan bangunan.
"Bangun rumah ya terang-terangan saja. Untuk apa takut sama Satpol PP? Mereka juga di sini mandangin kami para warga di sini mendirikan hunian lagi. Nyolek, bahkan diimbau agar tidak lagi bangun rumah enggak pernah tuh. Artinya, aparat perintah itu punya otak. Tau mana yang bisa membuat para warga ngamuk, serta yang bikin warga seneng. Mereka (Satpol PP), tidak ada yang berani. Kalau berani, enggak bakalan pulang lah mereka," jelas salah seorang korban kebakaran yang juga pengontrak di RW 05, Adi (40), Rabu (23/5/2018).
Sementara salah seorang warga lainnya, Malla (42), sebut warga berani mendirikan huniannya kembali, akibat dibekingi salah seorang oknum aparat penegak hukum.
"Ini rumah yang sudah saya bangun lagi, bukan punya saya. Di sini, saya cuman ngontrak. Tapi si pemilik kontrakan sih ngasih kesempatan ya kalau mau tinggal di sini lagi, ya bantu-bantuin tambahin dana buat bangun lagi ini rumahnya," jelas Malla.
Malla menambahkan, "Saya habis dana sekitar Rp 10 Jutaan lebih. Dibantuin juga warga disini pak, kan pada patungan. Soal biaya kontrakan, di sini cuman gope (Rp 500 ribu). Jelas aja sih, kenapa pemerintah tak berani colek warga sini bangun rumah, karena rata-rata kontrakan sini yang punya oknum aparat penegak hukum pak katanya. Itu warga di sini bilang begitu. Jikalau saya baru dua tahun tinggal di sini. Mau bayar kontrakan itu ada yang orang tarikkin. Mungkin anak buah si pemilik kontrakannya."
Sementara, Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, mengaku pihaknya angkat tangan atau tidak sanggup lagi untuk menghadang ratusan KK di RW 005, untuk tidak membangun hunian kembali.
"Jika masalah Taman Kota saya buta sama sekali. Tak paham sama sekali. Karena, belum ada perkembangannya," jelasnya Tamo.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Rumah Korban Kebakaran Perumahan Taman Kota Sudah Kokoh Lagi Dibangun