Pendatang Baru Paska Lebaran, Sandiaga: Masuk 340 Ribu, yang Keluar 170 Ribu, Ini Fenomena Global
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menghimbau warga yang tidak memiliki KTP DKI untuk tidak datang ke Jakarta mengadu nasib
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menghimbau warga yang tidak memiliki KTP DKI untuk tidak datang ke Jakarta mengadu nasib tanpa modal keahlian.
"Kita harus pastikan, kita mengirim kan pesan yang datang ke Jakarta harus memiliki skill, sehingga bisa bersaing di Jakarta dan bisa masuk ke dalam angkatan kerja," ujarnya di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Kamis (31/05/2018).
Lebih jauh, Sandi mengungkapkan bahwa warga pendatang yang memasuki Jakarta, yakni 2 banding 1, dengan mereka yang pergi keluar Jakarta.
Dirinya juga telah membicarakan hal ini bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) mengantisipasi fenomena ini.
“Tadi sudah dibicarakan di rapat TKPK bagaimana antisipasi ini setiap tahunnya, yang masuk 340 ribu ke Jakarta, tapi ada 170 ribu yang keluar. Jadi dua banding satu,” paparnya.
Sandi mengatakan, jika dengan tingkat pertumbuhan seperti itu, kota Jakarta akan dihuni hingga 75% populasi indonesia dan ini menjadi sebuah fenomena global.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertugas untuk membentuk diseminasi, menyebarkan inovasi yang terencana, terarah, serta terkelola agar mereka yang masuk ke Jakarta diberikan modal berupa keahlian.
“Oleh karena itu tugas kita di Pemprov membentuk suatu diseminasi dari format, bahwa yang akan masuk ke Jakarta lebih baik diberikan bekal,” terang Sandi.
Pihaknya juga mengungkapkan untuk memastikan penataan kependudukan, dan mengimbau bagi mereka para pendatang untuk membekali diri dengan pengetahuan serta keahlian agar dapat bersaing di Jakarta.
"Kalau ingin ke Jakarta, lengkapi dengan bekal-bekal ilmu pengetahuan dan skill. Jika tidak, dia tidak akan bisa bersaing di Jakarta,” pungkas Wakil Gubernur DKI itu.