Try Sutrisno: Buku Putih Sistem Ekonomi Pancasila Upaya Menyelamatkan Bangsa
Saat ini sistem perekonomian yang berkembang cenderung ke arah liberalisme dan kondisi ekonomi neo liberal tersebut harus diselesaikan
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Republik Indonesia tengah merumuskan penyusunan Buku Putih Sistem Ekonomi Indonesia.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrisno memberikan dukungan penuh pada KEIN mengenai penyusunan Buku Putih Sistem Ekonomi Pancasila.
“Bagi saya, buku putih yang disusun ini termasuk upaya menyelamatkan bangsa,” ujar Try pada pembukaan workshop Penyusunan Buku Putih Sistem Ekonomi Pancasila di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (18/7/2018).
Menurut Try Sutrisno, saat ini sistem perekonomian yang berkembang cenderung ke arah liberalisme dan kondisi ekonomi neo liberal tersebut harus diselesaikan.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan pentingnya Buku Putih Sistem Ekonomi Pancasila yang tengah disusun KEIN. Karena buku tersebut dapat menjadi solusi konstitusional yang baik untuk ekonomi Indonesia.
Sementara itu Try menilai untuk implementasi Sistem Ekonomi Pancasila nantinya akan perlu dukungan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
“Perumusan Sistem Ekonomi Pancasila ini harus segera diselesaikan, karena penting dan urgent,” ujarnya.
Dalam diskusi yang sama, Ketua KEIN Soetrisno Bachir menyampaikan ekonomi menjadi masalah utama Indonesia dan merembet kepada akar masalah sosial dan politik.
“Masalah ekonomi inilah yang perlu dijawab oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujar Soetrisno.
Sementara Arif Budimanta, Wakil Ketua KEIN memaparkan, kegiatan penyusunan Sistem Ekonomi Pancasila ini, terutama didasari atas concern terhadap tujuan berbangsa, yaitu memberikan kesejahteraan dan keadilan kepada masyarakat.
Dirinya menjelaskan kegiatan penyusunan Buku Puyih sudah termaktub dalam butir-butir Pancasila, sehingga setiap gagasan dapat direalisasikan.
Dalam pelaksanaannya, proses penyusunan buku putih tersebut telah mendapatkan masukan dari sejumlah kalangan di beberapa provinsi, misalnya Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Masukan yang diterima KEIN dalam rangkaian kegiatan diskusi tersebut datang dari pemerintah daerah, profesional, akademisi, pengusaha, bahkan pedagang dan tokoh masyarakat.
“Dari perjalanan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan buku putih ini,” paparnya.
Pada workshop yang digelar selama tiga hari ini, telah datang para pemikir dan akademisi ekonomi dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami berharap dari pertemuan tiga hari ini draf awal buku putih dapat diselesaikan,” tutup Arif.