Waktu Terbuang karena Antre Tiket Kertas Sampai Satu Jam
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sedang melakukan proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sedang melakukan proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing.
Pembaruan dan pemeliharaan dilakukan sejak pukul 01.00 WIB dini hari, Minggu (22/7/2018), dan masih berlangsung hingga saat ini.
Akibatnya, terjadi antrean panjang pembelian tiket kertas pada loket dan gate eletronik di sejumlah stasiun untuk masuk maupun keluar.
Dian (34),pengguna jasa commuter line, menyatakan bahwa dia harus mengantre berjam-jam sebelum mendapatkan tiket kertas seharga Rp 3.000.
"Saya kan naik dari Stasiun Bekasi, di sana ngantre parah sekali. Masa saya baru dapat tiket setelah 1 jam," ujar Dian yang turun di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (23/7).
Namun demikian, antrean saat keluar tak seperti pada saat membeli tiket. Para penumpang tak perlu lagi melakukan pengecekan tiket untuk bisa keluar gate.
Baca: Tiket Kertas KRL Dianggap Tidak Efektif
"Kalau keluar sih lebih cepat. Tapi lebih baik pakai kartu seperti dulu ya. Karena mempertimbangkan antrean beli tiketnya," ucapnya.
"Banyak orang diburu waktu masuk kerja. Kalau waktunya terbuang karena beli tiket ya sia-sia," ujarnya lagi.
Untuk saat ini tiket kertas masih diberlakukan. Belum ada konfirmasi resmi dari PT KCI hingga kapan karcis kertas akan diberlakukan.
Baca: Dugaan Kongkalikong di Lapas Sukamiskin, Dirjen Utami: Ini Masalah Serius