Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rambu di Pelican Crossing Sering Ngadat Bikin Warga Resah

Aya mengatakan, fasilitas pendukung seperti lampu indikator rambu pelican crossing juga kerap bermasalah

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Rambu di Pelican Crossing Sering Ngadat Bikin Warga Resah
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga menyeberang di Pelican Crossing usai diresmikan di Halte Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (4/9). Pelican Crossing dibangun untuk memfasilitasi para pejalan kaki di kawasan tersebut meskipun dikawasan itu sudah ada JPO. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI berupaya menggantikan fasilitas baru untuk pejalan kaki, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) menjadi pelican crossing.

Namun pejalan kaki dan para pengendara justru berpendapat fasilitas tersebut belum maksimal fungsinya.

Baca: Pelican Crossing Gantikan JPO, Pengamat: Keselamatan Lebih Utama Ketimbang Alasan Percantik Kota

Ini terlihat di pelican crossing Jalan Kebon Sirih dekat Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat.

Di lokasi, selain pelican crossing, banyak fasilitas lain yang terpantau kurang optimal fungsinya.

"Nih mas, tombol rambu pelican crossing buat si rambu ini memberi tanda untuk pengendara bermotor agar berhenti dan saya bisa pun jadi bisa nyebrang kan. Nah, kadang kalau saya tekan tombolnya, malah ngadat. Engga fungsi. Kadang, saya pakai tangan melambai. Saya itu kalau lagi buru-buru tuh begitu," papar Aya (40), seorang pejalan kaki di lokasi, Minggu (9/9/2018).

Aya mengatakan, fasilitas pendukung seperti lampu indikator rambu pelican crossing juga kerap bermasalah.

Itu terjadi kala Aya hendak menyeberang pada malam hari sepulang kerja.

Berita Rekomendasi

"Gue mencet nih, lampu indikator rambunya itu enggak nyala-nyala. Kadang juga nyalanya pun saya pencet enggak pengaruh ya. Tetap saja di lampu indikatornya merah terus. Enggak hijau-hijau," lanjut Aya.

Masih di lokasi yang sama, warga bernama Ari (39) berpendapat sama yakni tidak berfungsinya rambu pelican crossing di Jalan Kebon Sirih itu.

Menurutnya, apabila alat indikator rambu di pelican crossing tak berfungsi baik, seharusnya ada satu-dua petugas yang ikut berjaga.

"Walaupun berfungsi baik, ya kalau sayanya ini berpendapat sayang aja. Sudah dibuat, tapi tak dijaga. Bagaimana jikalau, pelican crossing itu lagi bermasalah. Atau, banyak pengendara kan yang kami seharusnya sudah menyeberang ke jalan, eeeh masih ada tuh pengendara serobot. Jadinya macet, semrawut, malah berbahaya ya buat pejalan kaki," ungkapnya.

Selain di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pelican crossing yang tak maksimal fungsinya ada di Jalan Brigjend Katamso dekat flyover Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Kondisinya pun jauh lebih buruk dengan lampu dan tombol yang tidak berfungsi baik di Kebon Sirih.

"Enggak berfungsi sama sekali. Tombol, lampu dan garis-garis putihnya juga memudah. Kalau mau nyeberang, ya feeling aja. Pakai tangan ya palingan. Yah, kalau ditabrak pun sudah takdir. Pemerintah kam nunggu ada korban dulu, baru deh bergerak. Ya kalau saya bilang pelican crossing di sini (Palmerah-Slipi) berbahaya. Selain enggak fungsi, petugasnya saja enggak ada. Yah berharap enggak buta pemerintah ya, kita doakan saja yang baik," papar seorang pejalan kaki, Trisno (33).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas