Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Honor Penari pada Pembukaan Asian Games, Ini Versi Inasgoc dan Pihak Sekolah

Biaya operasional dibayarkan melalui transfer bank ke rekening masing-masing sekolah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Soal Honor Penari pada Pembukaan Asian Games, Ini Versi Inasgoc dan Pihak Sekolah
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Penari saat pentas di pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jutaan mata mengagumi gerak ritmik sekitar 1.600 penari yang membawakan tarian Ratoh Jaroe pada pembukaan Asian Games 2018, Sabtu (18/8/2018).

Tak sedikit YouTuber dari dalam dan luar negeri pun berbondong-bondong memberikan reaksi mereka ketika melihat ribuan penari itu kompak menari Ratoh Jaroe.

Di balik indahnya tari Ratoh Jaroe yang dibawakan pelajar dari sejumlah SMA di DKI Jakarta, mencuat isu tak sedap soal honor yang belum diterima.

Baca: Inasgoc Sudah Tuntaskan Pembayaran Operasional Penari Upacara Pembukaan Asian Games 2018

TribunJakarta.com mencoba menghimpun dari berbagai sumber soal polemik honor yang diberikan INASGOC kepada para penari.

Sudah dibayar

Sekretaris Jenderal Panitia Pelaksana Asian Games 2018 atau Inasgoc, Eris Herriyanto, menegaskan pihaknya telah membayarkan biaya operasional 2.000 penari yang ikut serta dalam acara Opening Ceremony Asian Games 2018.

Biaya operasional dibayarkan melalui transfer bank ke rekening masing-masing sekolah.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, para penari tersebut menampilkan Tari Ratoh Jaroe asal Aceh yang memukau masyarakat Indonesia pada Opening Ceremony Asian Games 2018.

Ia mengatakan, para penari menerima uang operasional Rp 200.000 untuk satu kali latihan selama persiapan dan latihan yang dilakukan di sekolah, stadion, atau tempat lainnya.

"Mekanismenya panitia melakukan pembayaran transfer bank ke rekening sekolah asal penari. Kami sudah lakukan pembayaran tiga kali dari bulan April, Juli, dan terakhir 17 September lalu," kata Eris dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

Selanjutnya, pihak sekolah akan mendistribusikan uang operasional tersebut kepada masing-masing siswa yang terdaftar sebagai penari.

Adapun 2.000 penari tersebut berasal dari 18 SMA di Jakarta, di antaranya SMA 70, SMA 6, SMA 3, SMA 71, SMA 82, SMA 66, SMA 4, SMA 68, SMA 78, SMA 49, SMA 34, SMA 48, SMA 90, SMA 46, SMA 24, SMA Angkasa I Halim dan SMA Dian Didaktika.

Para penari tersebut telah melakukan sesi latihan lebih kurang 15 kali di luar jadwal sekolah. Oleh karena itu, Inasgoc mengapresiasi kerja keras mereka dengan memberikan sejumlah uang operasional.

"Inasgoc sangat berterima kasih kepada para penari, guru, dan orangtua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Kerja keras dan penampilan para penari tidak bisa dinilai dengan apa pun," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas