Orangtua Murid di Bekasi Temukan Grup Whatsapp Anak-anak Sekolah Berkonten Pornografi
Grup media sosial itu dibuat oleh sejumlah siswa di salah satu SMP di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Orangtua siswa di Kabupaten Bekasi kaget dan prihatin saat mendengar kabar ditemukannya group Whatsapp (WA) "All Stars" berisikan konten pornografi.
Grup media sosial itu dibuat oleh sejumlah siswa di salah satu SMP di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Isi dalam group itu ada 42 video porno, ajakan tawuran, dan ajakan mesum
Hal itu diungkapkan Rahmat Majid (40), orangtua siswa salah satu SMPN Tambun Selatan, kepada Warta Kota, Selasa (9/10/2018).
Rahmat menyayangkan, ada grup WA yang berisikan konten-konten pornografi itu, bahkan ada chat ajakan hubungan intim.
"Wah saya kaget juga baca beritanya. Saya kan punya anak SMP. Saya berharap Dinas Pendidikan dan sekolah bisa lebih ketat lagi awasi anak di sekolah," kata Rahmat yang memiliki anak duduk di kelas IX.
Atas kejadian itu, Rahmat akan lebih memperketat melakukan pengawasan kepada anaknya.
"Ya kita akan lebih cermat lagi dalam memperhatikan anak. Masa pertumbuhan anak SMP ini kan rawan dan sensitif, karena sedang pencarian jati diri dan pembentukan pola pikir. Saya akan lebih sering berkomunikasi aja," ucapnya.
Baca: Tiga Ekor Buaya di Anak Kali Ciliwung Masih Berkeliaran, Petugas Masih Upayakan Penangkapan
Dia menambahkan, dirinya tidak dapat memungkiri penggunaan ponsel di kalangan anak SMP termasuk anaknya.
"Mengajarkan anak dunia teknologi dan modernisasi juga penting. Tinggal pengawasan penggunaan hape-nya saja," ucapnya.
"Kalau saya sih selektif, hape anak saya tidak boleh pakai kode. Kalau pakai saya harus tahu, ya agar kita tahu isi hape-nya," katanya.
Dia juga menyarankan agar pihak sekolah tidak memperbolehkan siswa membawa ponsel ke sekolah. Selain itu, dia juga mengkritisi sejumlah guru yang masih banyak menggunakam ponsel pada saat mengajar.
"Guru harus beri contoh juga, pada saat proses belajar mengajar jangan bawa hape, ini kan guru banyak yang main hape. Siswanya ngerjakan tugasnya, ia malah asik main hape," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.