Korban Dibuang Hidup-hidup ke Sungai dengan Tangan dan Mulut Dilakban
Polisi mengungkap misteri kasus pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deli Serdang. Perlu diketahui, manager PT Domas, Muhajir, ditemukan dalam keadaan tew
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Polisi mengungkap misteri kasus pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deli Serdang.
Perlu diketahui, manager PT Domas, Muhajir, ditemukan dalam keadaan tewas di sungai Blumei, STM Hilir, Tanjung Morawa. Korban tewas setelah tiga hari dinyatakan menghilang dari rumah bersama anak dan istrinya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan kasus tersebut saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Senin (22/10/2018).
Muhajir dibunuh ketika pelaku ke rumahnya beralasan hendak meminjam duit.
Baca: Syarat dan Panduan Cara Cetak Kartu dan Syarat Peserta Tes SKD CPNS 2018 BKN di Sscn.bkn.go.id
"Di situ baru saya datang dan masuk ke rumah Muhajir dan langsung mengikat tangannya ke belakang dan menutup mulutnya dengan lakban," ujar Rio Suryaningrat (40) pelaku yang turut dalam konferensi pers.
Para pelaku juga menyekap istri dan anak Muhajir kemudian membuangnya ke sungai Blumei.
Baca: Awkarin Buka Suara tentang Dirinya yang Sempat Ingin Pensiun dari Instagram
Saat dibuang ke sungai, Suniati, istri korban dan putranya masih dalam keadaan hidup dengan tangan diikat dan mulut dilakban.
"Kami membuang korban ke sungai karena menurut mereka di situ aman. Saat hendak kami buang ke sungai, istri dan anak korban masih hidup," ujarn Rio.
Mayat Muhajir yang pertama kali ditemukan oleh warga di aliran sungai Blumei.
Tiga hari berselang setelah penemuan jasad Muhajir, warga kembali menemukan jasad putranya Solihin di aliran sungai Blumei.
Kemudian, jasad istri korban Suniati ditemukan tewas mengapung di perairan laut Batu Bara.
"Mungkin terbawa dengan arus sekitar 100 kilometer lebih hingga ke laut," ucap Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.
Motif pembunuhan satu keluarga tersebut diduga karena pelaku sakit hati pada korban.
"Pemeriksaan sementara karena mereka sakit hati. Karena bentuk fisik pelaku sering diolok-olok lantaran besar," kata Agus
Diduga korban Suniati, istri Muhajir sering mengejek otak pelaku Agus Hariyadi dengan sebutan gajah wes teko alias gajah sudah datang, sehingga tersangka mendendam.
Mendapat ejekan, tersangka Agus membalas dengan mengejek para korban dengan sebutan tuyul.
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh tiga orang, dan satu pelaku tambahan yang bertugas menghilangkan barang bukti.
Pelaku Agus Hariyadi (40) berperan sebagai otak pelaku pembunuhan.
Ia dibantu oleh Rio Suryaningrat (40) yang bertugas mengikat dan mengancam para korban.
Pelaku yang bertugas membuang korban ke sungai, yaitu Dian Syahputra (29).
Sementara tersangka Yayan bertugas menyembunyikan barang bukti pembunuhan berupa sangkur dan senjata api rakitan.
Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Alfin Wahyu Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tangan Diikat dan Mulut Dilakban, Istri dan Anak Muhajir Masih Hidup saat Hendak Dibuang ke Sungai