Kepada Tetangga, Korban Pesawat Lion Air JT610 Pernah Bilang Lelah
Suasana rumah dari salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Muhammad Jufri, tampak sepi.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Suasana rumah dari salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Muhammad Jufri, tampak sepi.
Rumah yang beralamatkan di Jalan Cucak Rowo F7 RT 09/09 Nomor 12, Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat itu tidak terlihat kegiatan berarti.
Lampu bagian depan rumah dibiarkan menyala.
Rini, seorang tetangga yang tinggal di sebelah kanan rumah korban menjelaskan kediaman Jufri sudah kosong sejak Senin (29/10/2018) kemarin malam.
Istri Jufri, Meri Sundari beserta ketiga anaknya, Afif Athallah Jufri, Kansa Raisa Jufri, dan Salwa Raihana Jufri, menurut keterangan Rini, sudah berada di kediaman dari orang tua Meri di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca: Datang Lagi Dua Kantong Jenazah dari Lokasi Lion Air Jatuh, Total Sudah 26 Kantong Tiba di RS Polri
Kepada Tribunnews.com, Rini menceritakan obrolan terakhirnya dengan pria yang bekerja sebagai Kepala Seksi KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Pangkalpinang tersebut.
"Pak Jufri pernah ngobrol sama saya pas mau nganter anaknya yang masih TK, dia bilang kalau dia sudah lelah, sudah capai. Begitu katanya," ujar Rini di rumahnya, Sawangan, Depok, Selasa (30/10/2018).
Baca: Marahi Pemilik Akun Diduga Hina Agama, Deddy Corbuzier: Jangan Pikir Anda Bisa Bebas!
Jufri mengatakan demikian, tutur Rini, dikarenakan dia harus pulang saban satu minggu sekali ke kediamannya di Depok.
"Padahal istrinya sudah bilang ke Pak Jufri kalau pulangnya dua minggu sekali saja. Tapi karena Pak Jufri sangat sayang ke anak-anaknya, makanya dia pulangnya seminggu sekali. Pak Jufri sangat perhatian sama keluarga," tutur Rini.
Rini pun mengenang bahwasanya Jufri sangat baik terhadap tetangga-tetangganya. Menurut Rini, pria yang sudah tinggal di kawasan tersebut sejak 2011 juga aktif bersosialisasi.
"Cuma ya kadang-kadang setiap Sabtu pergi, bawa mobil, sekeluarga. Minggu juga kadang-kadang pergi, pulang baru sore atau nggak malam. Perhatian buat keluarga memang tinggi Pak Jufri itu," kenang Rini.
Rini mengatakan, Jufri sempat dinas di Jakarta, Pekanbaru, Aceh, kemudian Pangkalpinang. Untuk di Pangkalpinang, Rini menyebut, baru ada sekira satu tahun Jufri bekerja di sana.
"Pas kerja di Aceh, dia pulangnya sebulan sekali. Mungkin karena lebih jauh ya. Nah semenjak di Pangkalpinang dia jadi pulangnya seminggu sekali," kata Rini.
Rini menuturkan, semenjak pemberitaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, warga di sekitar tempat Jufri tinggal mulai mengadakan pengajian di masjid lingkungan kompleks.
"Ya cuma baca Al-Fatihah saja sih. Harapannya supaya cepat ketemu Pak Jufri. Mendoakan yang baik-baik pokoknya," tutur Rini.
Sebagai informasi, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat informasi pesawat dengan nomor JT 610 itu jatuh di Tanjung Karawang.
Pesawat yang seharusnya mendarat di Pangkalpinang itu dilaporkan hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekira pukul 06.00 WIB.
Muhammad Jufri masuk ke dalam daftar 21 pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat.
Kabiro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti, menjelaskan bahwa para pegawai itu sebelumnya mengikuti rangkaian kegiatan Hari Oeang ke-72 pada Sabtu (27/10/2018) lalu di Jakarta.
Selain itu, menurut Nufransa, mereka juga mendapatkan panggilan tugas rapat koordinasi di ibukota sekaligus memanfaatkan momen akhir pekan untuk berkumpul bersama keluarga.