Kesaksian Ketua RT dan Tetangga Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Lita yang rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumah korban menjelaskan bahwa dirinya sempat menanyakan kenapa korban marah
Editor: Hendra Gunawan
"Korban punya tiga unit mobil. HRV , Nissan Xtrail sama mobil box disimpan di garasi dekat sini. HRV sama Nissan enggak ada. Nah saya tidak tahu apakah dibawa kabur atau apa saya kejelasannya belum pasti," katanya.
Seorang Satpam sekolah swasta yang biasa berjaga tak jauh dari lokasi kejadian, Agus Amri, mengaku sempat belanja ke warung kelontong milik korban sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat itu, dia membeli rokok dan tidak ada kejadian mencurigakan di rumah korban.
"Warung kan buka sampai jam 11 malam, saya semalam sempat beli rokok di warung korban. Biasa saja tidak ada yang aneh, malah saya sempat bercanda ke korban," katanya kepada Warta Kota, di TKP, Selasa (13/11/2018).
Dia menjelaskan bahwa dirinya biasa piket malam untuk menjaga sekolah swasta itu. Selama berjaga hingga pukul 02.30 WIB dini hari tidak ada hal mencurigakan.
"Enggak ada yang aneh si, biasa saja yang lewat warga-warga yang saya kenal. Kita pindah ngopi setengah 3 subuh. Nah setelah itu saya enggak tahu lagi," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui kasus pembunuhan satu keluarga tersebuti pada pagi pukul 06.30 WIB.
"Ada penghuni kos teriak-teriak. Manggil saya sama teman. Saya juga datang ada RT RW mendobrak rolling door sama pintu. Saya enggak berani masuk, lihat dari jauh banyak darah sama korban tergeletak," katanya. (Muhammad Azzam)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Satu Keluarga Tewas Dibunuh di Bekasi, Berikut Kesaksian Ketua RT, Tetangga hingga Satpam,