Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Ketua RT dan Tetangga Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Lita yang rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumah korban menjelaskan bahwa dirinya sempat menanyakan kenapa korban marah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kesaksian Ketua RT dan Tetangga Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM
Intan Sitanggang kakak korban Diperum Nainggolan (38) menagis histeris melihat jenazah adiknya dibawa ke RS Polri Kramat Jati. 

Suara korban terdengar bernada keras. Saat itu, Feby sedang berbelanja di warung kelontong milik korban.

"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelpon gitu, nada keras, marah-marah gitu," katanya kepada Warta Kota, di TKP, Selasa (13/11/2018).

Lita yang rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumah korban menjelaskan bahwa dirinya sempat menanyakan kenapa korban marah-marah.

Namun, istrinya meminta dirinya tidak perlu ikut campur.

"Saya tanya Istri korban Maya Boru Ambarita. Saya tanya ke isterinya, kenapa bapak marah-marah Bu. Dia jawab udah kamu nggak usah ikutan, sama istrinya ngomong gitu abis itu dia langsung masuk ke dalam," kata Lita.

Dia mengatakan bahwa dalam percakapan itu, Diperum Nainggolan terdengar membicarakan soal uang dan mobil.

"Saya enggak lama belanjanya ya sekitar lima menit. Saya enggak dengar rincinya, tapi kedengarannya bicarakan soal mobil dan uang gitu. Nadanya keras kayak orang berantem," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Lita pun kaget ketika mendengar keluarga tersebut tewas. Dia tak menyangka pertemuannya dengan korban di warung kelontong sebagai pertemuan terakhir.

"Saya kaget juga ya satu keluarga tewas gitu. Saya sering belanja ke toko korban itu beli kebutuhan sehari hari, ya itu kan warung sembako, beli makanan beras atau sabun cuci," ucapnya.

Lita mengenalnya keluarga korban sebagai keluarga baik. "Saya sering ngobrol-ngobrol. Cuma suaminya kalau ngomong emang agak tinggi nadanya karena logat Batak mungkin ya, tapi mereka sekeluarga baik saya sering belanja,"katanya.

2 mobil hilang

Agus Sani (53), Ketua RT 002/RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati,mengatakan, pada dini hari memang sempat ada mobil melintas cepat.

"Dini hari ada mobil lewat kencang gitu kata security. Saya juga baru setelah warga lapor. Selama ini sih (keluarga korban) baik-baik saja enggak ada cekcok keluarga," katanya.

Agus Sani menambahkan bahwa dua mobil korban yang biasa diparkir di rumah korban tidak ada.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas