Dufi, Wartawan yang Sering Berpindah Media, Jiwanya Berakhir di Tangan Pembunuh
Sedang, Ketua Poros Wartawan Jakarta, Tri Wibowo Santoso meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk media massa
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Jurnalis UIN (IJU) Jakarta, Rahmatullah meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas motif pelaku yang menyebabkan meninggalnya Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, serta mengungkap dan menangkap pelaku.
"Juga menghukum pelaku seberat-beratnya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku," tegasnya.
Sedang, Ketua Poros Wartawan Jakarta, Tri Wibowo Santoso meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk media massa untuk terus melakukan pengawalan kasus tersebut hingga tuntas.
Baca: Sakit Hati Bapak Kos yang Tersingkir Jadi Dendam Membara Karena Perlakuan Diperum
"Kami juga mengimbau kepada seluruh Pimpinan Redaksi media agar terus meng-update pemberitaan kinerja kepolisian dalam penuntasan kasus ini," kata dia.
Diketahui bahwa sosok Dufi sudah melalang buana di berbagai media massa yang ada di Indonesia.
Dirinya pernah bekerja di Harian Rakyat Merdeka, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah dan bergabung di Indopos sebagai wartawan.
Kemudian, Dufi tidak lagi menjadi wartawan dan bekerja sebagai staf marketing di Berita Satu.
Beberapa waktu kemudian, dia kembali pindah menjadi staf marketing di I News milik MNC Group.
Beberapa tahun terakhir, Dufi menjadi staf khusus Ketua Dewan Pengawas TVRI, Arief Hidayat Thamrin, sekaligus bekerja sebagai tenaga lepas di TV Muhammadiyah.
Sebelumnya, penemuan mayat pria mengejutkan warga sekitar.
Disebutkan Kapolsek Klapanunggal AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, mayat ditemukan oleh seorang pemulung tengah melintas sekira pukul 06:30 WIB.
Jenazah Abdullah Fithri Setiawan telah dimakamkan satu liang lahat bersama sang ayah, yakni almarhum Zain Rasihun di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, pada Senin (19/11). (amryono prakoso/Tribunnews)