Pembunuhan Pemandu Lagu yang Mayatnya Disimpan Dalam Lemari Dipicu Uang Rp 1,8 Juta
Pembunuhan terhadap seorang pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dipicu persoalan uang.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembunuhan terhadap seorang pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dipicu persoalan uang.
Dua tersangka YAP dan NR yang merupakan sepasang kekasih tega membunuh Iin di kamar indekos korban.
Setelah menghabisi nyawa Iin, kedua pelaku lalu menyembunyikan jasad korban di dalam lemari.
Baca: Jenderal Andika Perkasa Jamin Netralitas TNI AD Dalam Pilpres 2019
Pelaku NR dan korban merupakan rekan satu kerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat hiburan malam.
Permasalah berawal saat seorang pelanggan yang belum diketahui identitasnya menitipkan uang Rp 1,8 juta untuk NR melalui korban.
Belakangan, korban hanya memberikan uang Rp 500 ribu kepada NR.
Baca: Hasil Autopsi Tidak Ditemukan Bekas Kekerasan Pada Tubuh Wanita yang Tewas di Caringin Bogor
"Ketika uang dikasih oleh korban hanya sebesar Rp 500 ribu, sementara pelaku mengetahui nominal uang yang dititipkan sebesar Rp 1,8 juta," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kamis (22/11/2018).
Menurut keterangan pelaku, sisa uang tersebut sudah digunakan korban untuk kepentingan pribadinya.
Indra menuturkan pihaknya sedang mendalami kapan uang tersebut diberikan oleh korban pada pelaku.
Baca: 3 Pengakuan Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Lemari hingga Kronologi Penangkapannya
"Saat ini semua sedang kami dalami, termasuk kapan korban memberikan uang tersebut pada pelaku," papar Indra.
Polisi akan mencari dan memeriksa pelanggan yang menitipkan uang Rp 1,8 juta kepada pelaku melalui korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Uang Rp 1,8 Juta Jadi Pemicu Pelaku Tega Habisi Pemandu Lagu dan Mayatnya Disimpan di Lemari