Warga Kesal Pelaku Kekerasan Seksual yang Beraksi di Jalan Jengkol Belum Ditangkap
Warga Jalan Jengkol berupaya memburu pelaku kekerasan seksual disertai ancaman pembunuhan, dan pencurian yang beraksi di lingkungan mereka.
![Warga Kesal Pelaku Kekerasan Seksual yang Beraksi di Jalan Jengkol Belum Ditangkap](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sketsa-terduga-pelaku-kekerasan-seksual.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga Kelurahan Tugu yang bermukim di sekitar Jalan Letkol Pranoto atau kondang disebut Jalan Jengkol, Cimanggis, Depok, berupaya memburu pelaku kekerasan seksual disertai ancaman pembunuhan, dan pencurian yang beraksi di lingkungan mereka.
Jaka (42), mengatakan warga merasa geram karena sudah dua kali kekerasan seksual terjadi di lingkungan RW 05. Diduga pelakunya masih orang yang sama.
Hal itulah yang membuat kekesalan warga Jalan Jengkol memuncak, dan berniat memburu pelaku.
"Warga di sini semuanya masih jaga-jaga kalau pelaku beraksi lagi. Kita juga kesal lah sama pelaku, dua kali melakukan tapi selalu lolos enggak tertangkap. Apalagi warga yang sudah lama tinggal di sini, kesalnya bukan main," kata Jaka di Cimanggis, Depok, Jumat (23/11/2018).
Menurutnya, pelaku terbilang lihai karena beraksi saat tak banyak warga yang beraktivitas dan selalu berhasil meloloskan diri ke arah Jalan Jengkol meski tak diketahui ke mana arah melarikan dirinya.
Tak hanya karena mengusik ketenangan, warga marah karena korban perempuan yang jadi korban merupakan pendatang sehingga terkesan membuat lingkungan mereka rawan.
"Korbannya pendatang, ini yang bikin kita kesal. Kesannya lingkungan di sini rawan kriminal, padahal keluarga saya dari dulu tinggal di sini tapi aman-aman saja. Memang pernah ada maling, tapi enggak separah seperti ini," ujarnya.
Seperti Jaka, Dodo (38) warga lainnya merasa marah karena tindakan pelaku telah mencoreng nama kawasan Jalan Jengkol dan hingga kini belum diringkus polisi.
Dikatakannya sampai sekarang warga saling mengingatkan tentang peristiwa kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan mereka, khususnya kepada para pendatang.
"Kita di sini saling mengingatkan, apalagi ke pendatang, karena di sini banyak kosan untuk anak kampus. Warga mah nafsu banget mau nangkap pelaku, cuman pelaku masih beruntung saja. Nanti kalau apes pasti tertangkap," ucap Dodo.
Sedikitnya sejak bulan Juni sampai September 2018 tercatat delapan perempuan yang jadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di sekitar Jalan Jengkol.
Tiga di antaranya dibuntuti, diajak berhubungan seks, hingga diperlihatkan alat kelamin pelaku, sementara dua perempuan diintip dari lubang ventilasi kamar kosnya.
Tiga korban lain merupakan yang terburuk, pada Minggu (15/7/2018) sekira pukul 06.30 WIB, terduga pelaku yang sketsanya dibuat Tim Inafis Mabes Polri dan Satreskrim Polresta Depok meraba payudara, memukul kepala, memperlihatkan kelamin, mengajak berhubungan seks, dan mengancam membunuh SN (21).
Sementara pada Jumat (21/9/2018) sekira pukul 11.00 WIB, terduga pelaku yang sama masuk kosan NA dan LE, memperlihatkan alat kelamin, memukul, menjambak rambut, dan merampas dua handphone perempuan itu.
TribunJakarta.com telah berupaya mengkonfirmasi perkembangan kasus dan alasan tak ditempelnya sketsa terduga pelaku pada Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto dan Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan.
Namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan kepada dua pimpinan Polresta Depok itu tak kunjung membuahkan hasil, sama seperti upaya konfirmasi yang dilakukan sebelum-sebelumnya terkait kasus ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Warga Kesal Pelaku Kekerasan Seksual yang Beraksi di Jalan Jengkol Depok Belum Ditangkap
Baca: Segera Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Baca: DPR Komitmen Segera Selesaikan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual