Warga Pemilik Kontrakan di Bekasi Resah Bangunan Rumah Terancam Ambruk akibat Tanah Longsor
Pantauan Warta Kota, tanah di belakang rumah kontrakan Suwardi tergerus ke Kali Bekasi. Kini, batas kali itu pun hanya tersisa tembok belakang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Suwandi (58), pemilik kontrakan yang berada di RT 005/RW 004 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi mengaku kontrakannya terancam longsor akibat pergeseran tanah.
Pantauan Warta Kota, tanah di belakang rumah kontrakan Suwardi tergerus ke Kali Bekasi. Kini, batas kali itu pun hanya tersisa tembok belakang bangunan kontrakan miliknya.
Baca: Longsor Sukabumi, Aksi Cepat Tanggap Sebut 15 Orang Meninggal Dunia
Suwardi mengatakan tanah ambles itu terjadi saat malam tahun baru pada Senin (31/12/2018) malam.
Dirinya baru mengetahui kabar amblasnya tanah dibelakang kontrakannya dari warga keesokan harinya, pada Selasa (1/1/2019).
"Amblesnya kabarnya Senin, pas malam tahun baru, sekitar jam 9 malam. Saya baru tahu dari warga kasih kabar ke saya," katanya saat ditemui Wartakota, Rabu (2/1/2019).
Wardi sapaan akrabnya mengaku kejadian tanah amblas di belakang rumah kontrakannya sudah sering terjadi. Bahkan awalnya di belakang rumah kontrakan seluas 30 meter pinggi Kali Bekasi itu hanya tersisa 5 meter.
"Sudah sering amblas dan sudah sering dilakukan penanggulan sementara sama saya dan Pemkot setempat juga tapi tidak permanen hanya pakai karung sama batu kali disemen tetap aja longsor lagi," ungkapnya.
Wardi mengatakan akibat kejadian itu, tembok samping rumah kontrakannya retak dan juga ubin di dapur juga retak.
"Ya itu retak tembok sama ubin. Tapi ini kan ngeri kalau dibiarin bisa-bisa amblas kontrakan saya," ucapnya.
Wardi mengungkapkan pada 2006 dirinya membeli lahan yang dibangun kontrakan tujuh pintu itu, lahan dibelakangnya masih ada 30 meter tetapi semakin tergerus tersisa 5 meter saja.
"Itu dibelakang kontrakan lega, banyak pohon pisang sama kelapa bisa pada main warga. Lah kontrakan saya itu lengkap ada surat suratnya, bukan lahan pengairan. Ini kelihatan di pinggir Kali gara-gara tanahnya terus amblas sampai mepet ke kontrakan saya," jelasnya.
Selama ini, lanjut Wardi kejadian tanah tergerus di belakang kontrakannya sudah tak terhitung. Dirinya bahkan telah mengeluarkan puluhan juta untuk melakukan penanganan sementara.
"Sudah sering longsor, sudah engga kehitung. Uang saya aja ada puluhan juta kepakai buat uruk dan buat tanggul sementara. Tetap saja karena engga permanen amblas lagi engga kuat," ujarnya.
Tidak hanya kontrakannya, bahkan rumah milik tetangganya separuh bangunannya amblas ke Kali Bekasi.