Sosok Nurhayati, Perempuan yang Dibunuh Secara Sadis di Apartemen Green Pramuka City
Almarhum Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka menjadi tulang punggung keluarga.
Editor: Hasanudin Aco
Nurhayati (36), korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, punya impian membeli rumah sendiri.
Kakak Nurhayati, Nurlela mengatakan sebelum meninggal dunia pada Sabtu (5/1/2019) lalu, Nurhayati sempat menghubunginya lewat pesan singkat.
Dalam pesan singkat itu, Nurhayati mengirimkan foto-foto kediamannya yang lama dan mengatakan bahwa dirinya rindu masa-masa tinggal di rumah lamanya di bilangan Kali Baru Barat yang sudah lama terjual.
"Dia bilang kangen sama rumah yang dulu. Dia ngirim-ngirim foto kangen sama rumah yang lama. Dia juga nanya gitu, kenapa ya dulu dijual? Saya bilang udah ikhlasin aja," kata Nurlela saat ditemui di rumah duka, Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (6/1/2019).
Menurut Nurlela, adiknya itu sampai mempunyai keinginan untuk memiliki rumah pribadi.
Maka itu, menurut Nurlela, Nurhayati bekerja begitu keras setiap harinya demi memenuhi impiannya itu.
"Dia bilangnya gitu, mau beli rumah lagi," kata Nurlela.
Nurlela menambahkan, terakhir kali ia bertemu dengan Nurhayati adalah ketika malam tahun baru, Sabtu (31/12/2018) lalu.
Kala itu, Nurhayati sempat mampir ke rumah Nurlela yang kini menjadi persemayaman terakhirnya.
"Terakhir ketemu malam tahun baru sempet ngerayain tahun baru bersama. Sempet ngerayain tahun baru bersama," kata Nurlela.
Jenazah Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tiba di rumah duka, Minggu (6/1/2019).
Selesai diautopsi di RSCM, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Pantauan TribunJakarta.com, jenazah Nurhayati tiba pukul 18.11 WIB.
Setelah diturunkan dari ambulans, jenazah Nurhayati langsung diletakkan di keranda mayat lalu digotong menuju rumah.