Sederet Fakta Kebakaran di Muara Baru: Pemicu Kebakaran, Ledakan Keras, Hingga Kapal Milik BPPT
Tercatat 34 unit kapal terbakar dalam peristiwa kebakaram yang terjadi di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penulis: Adi Suhendi
Namun, karena dirinya berada di dalam ruangan, ia tak menghiraukan hal itu, termasuk beberapa karyawan lain yang akhirnya melanjutkan pekerjaannya.
"Ledakan dengar itu dua kali, tapi yang sekali itu kenceng banget, tapi kita belum tahu yang meledak apa saat itu," ungkap Supriadi, Sabtu (23/2/2019).
Kurang lebih sekitar 15 menit setelah ledakan, ia kembali dikejutkan informasi ada kapal yang terbakar.
Saat itu karyawan pun langsung dievakuasi ke luar, karena kapal yang terbakar sudah menjalar ke bibir tanggul pantai.
Baca: Ledakan Keras Terdengar dari Kebakaran Sejumlah Kapal di Pelabuhan Muara Baru
"Itu pas saya lihat udah di pinggir, info yang saya dapat itu dari tengah. Nah, karena angin kenceng, makanya nyamber ke kapal lain. Itu yang meledak kayaknya enggak, soalnya ledakannya itu berselang lama, dari ledakan satu kedua, jadi kebakar dulu kapalnya baru bunyi ledakan," bebernya.
Indra (21), saksi mata lainnya menuturkan, setelah kebakaran kapal membesar, sebagian karyawan langsung dievakuasi ke luar gedung.
Saat itu pula listrik di lokasi ia bekerja padam, dan membuat karyawan panik, terlebih ada asap yang masuk ke tempatnya bekerja.
"Pokoknya itu listrik mati, langsung dievakuasi semua, takutnya juga mas, itu api gede, apalagi deket kerjaan kan," cetusnya.
7 saksi diperiksa
Tujuh orang saksi diperiksa terkait kebakaran kapal di Muara Baru.
Polisi hingga kini belum menetapkan tersangka atas kasus yang menyebabkan 34 kapal terbakar.
"Ada tujuh saksi yang diperiksa," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono di Pelabuhan Muara Baru, Sabtu (23/2/2019) tengah malam.
Baca: Kebakaran Kapal di Muara Baru, Dua Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Sesak Nafas
Dijelaskan Gatot, saat ini belum ada penetapan tersangka karena sejumlah saksi masih diperiksa .
Setelah api padam, tim dari Pusat Laboratorium Forensik akan diturunkan untuk penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa tersebut.
"Dugaan sementara ada mesin penyedot air di kapal KM Arta Minajaya yang patah, yang kemudian di las, ada percikan api yang menuju ke mesin. Ini dugaan sementaranya, nanti akan kita pastikan melalui pemeriksaan Lab Forensik," ujar Gatot. (wartakota/ tribunjakarta.com/ tribunnews.com).