Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takdirkah Jika Sejak Lahir Jakarta Selalu Akrab dengan Banjir Kiriman? Simak Faktanya Dari Zaman VOC

Jakarta lagi-lagi 'diselimuti' banjir yang memang hadir bak pencuri, datang sewaktu-waktu tanpa permisi.Takdirkah ini?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Takdirkah Jika Sejak Lahir Jakarta Selalu Akrab dengan Banjir Kiriman? Simak Faktanya Dari Zaman VOC
Alex Suban/Alex Suban
Kendaraan merayap melintasi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, yang terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Jumat (26/4/2019). Jalan Jatinegara Barat sempat ditutup dan kendaraan mobil dari arah Terminal Kampung Melayu dibelokkan ke Jalan Jatinegara Barat 1 karena banjir sempat meninggi. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir Jakarta, kembali menghiasi pemberitaan sejumlah media sejak kemarin.

Ya, sejumlah wilayah di DKI Jakarta kembali terendam banjir dengan ketinggian bervariasi pada Jumat (26/4/2019) akibat meluapnya Kali Ciliwung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa pada per pukul 12.00 WIB Banjir Jakarta tersebar di 32 titik.

Wilayah yang terendam di Jakarta Selatan antara lain Kelurahan Pengadegan RW 001, 002, dan 011. Kemudian Kelurahan Rawajati RW 001, 003, dan 007; Kelurahan Cikomo RW 001; dan Kelurahan Kebon Baru RW 010.

Sementara di Jakarta Timur, wilayah tang tergenang banjir antara lain RW 001, 002, 003, 005, 008, 012 Kelurahan Cawang; RW 001, 002, 004, dan 005 Kelurahan Balekambang; RW 005, 006, 007, 015, 016 Kelurahan Cililitan; RW 004 sampai RW 008 Kelurahan Kampung Melayu; dan RW 006, 007, 011, dan 014 Kelurahan Bidara Cina.

Akibat dari banyaknya titik banjir tersebut, menurut BPBD DKI Jakarta, dua orang meninggal dunia. Satu orang karena serangan jantung, sementara satu orang lagi meninggal karena terseret arus.

Dampak lainnya dalah sampah yang menggunung setara 17 mobil Toyota Avanza dan lalu lintas yang lumpuh total di banyak titik.

Berita Rekomendasi

Ya, Jakarta lagi-lagi 'diselimuti' banjir yang memang hadir bak pencuri, datang sewaktu-waktu tanpa permisi.

Baca: Dari Ribuan Korban Banjir di Kramat Jati Jakarta Timur, Hanya 307 Warga yang Mengungsi

'Pencuri' yang sebenarnya kedatangannya seolah hanya tinggal menunggu waktu. Toh, sejak lahir pun Jakarta memang sudah bergelut dengan banjir seperti diuraikan berikut ini.

Sudah sedari dulu Jakarta memang pelanggan banjir.

Mungkin sudah takdir, sejak sebelum bernama Jakarta pada musim hujan selalu disibukkan oleh masalah air.

Pada masa paling awal, menurut catatan sejarah, semasa Kerajaan Tarumanegara, Prasasti Tugu menyuratkan adanya banjir dan penanggulangannya pada abad kelima Masehi.

Sejumlah pengendara melintasi banjir di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019). Banjir yang merendam kawasan Jatinegara merupakan banjir kiriman karena intensitas hujan yang tinggi di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah pengendara melintasi banjir di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019). Banjir yang merendam kawasan Jatinegara merupakan banjir kiriman karena intensitas hujan yang tinggi di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Banjir Terjang Jakarta, Tagar AniesDimana Sempat Merajai Trending Topic

Lalu, zamannya VOC, penataan kota yang dibikin mirip kota-kota di Belanda membangun Batavia yang dirajang oleh kanal-kanal, beberapa di antaranya masih ada sampai sekarang.

Maksudnya antara lain untuk mencegah ancaman banjir atau genangan.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas