Kasus Ibu Buang Bayi ke Atas Genteng, Pelaku Mengaku Diperkosa Sopir Angkot dan Terkenal Pendiam
"Anaknya nangis, akhirnya dia cerita kalau itu bayinya dia. Tapi ibunya katanya sih nggak tahu kalau anaknya hamil,"
Editor: Sanusi
Kepada Ricardo, SK yang dicecar pertanyaan mengatakan bahwa dirinya beberapa waktu lalu dihipnotis lalu diperkosa sopir angkot.
"Dia ngakunya ditepok orang, dihipnotis. Terus dibawa ke mana nggak tahu, lalu diperkosa. Dia bilangnya diperkosa sama sopir angkot KWK 06," kata Ricardo saat ditemui di lokasi, Senin (6/5/2019).
Ricardo mengatakan, terungkapnya pembuangan mayat bayi yang SK lakukan berawal saat ibunya, Sari, membawa kantong plastik ke Kantor RW.
Dengan tergesa-gesa, Sari membawa kantong plastik berisi mayat bayi itu dan menunjukkannya kepada Ricardo.
Ricardo pun segera melaporkan penemuan mayat bayi itu ke Polsek Koja.
Lalu, bersama dengan polisi, Ricardo segera mengunjungi rumah SK di depan lokasi penemuan mayat bayi.
Ricardo, yang melihat gelagat mencurigakan dari SK, langsung menanyakan kepadanya terkait hal tersebut.
"Saya awalnya curiga, si SK ini tingkahnya aneh. Saya langsung bicara, 'kamu mukanya kok pucat? Apa kamu yang melahirkan bayi itu?," kata Ricardo.
Seketika, tudingan Ricardo dibantah oleh Sari yang berada di sebelah SK.
"Nah ibunya langsung menjawab kalau anaknya itu belum menikah. Si SK juga awalnya tidak mengaku kalau dia yang telah melahirkan bayi itu," papar Ricardo.
Akhirnya, SK pun mengakui perbuatannya usai dicecar pertanyaan dari Ricardo dan warga sekitar.
Sambil menangis, ia mengaku melahirkan bayi malang itu Minggu dini hari di kamar mandi rumah orang tuanya.
Kemudian, usai melahirkan, SK membuang mayat bayi laki-laki di atap rumah kontrakan di Jalan Beting Remaja, RT 02/RW 19 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Atap yang merupakan lokasi penemuan mayat bayi itu berada persis di belakang rumah nomor 17 yang SK tinggali bersama kedua orang tuanya, Basairi (44) dan Sari (47).