Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Ibu Buang Bayi ke Atas Genteng, Pelaku Mengaku Diperkosa Sopir Angkot dan Terkenal Pendiam

"Anaknya nangis, akhirnya dia cerita kalau itu bayinya dia. Tapi ibunya katanya sih nggak tahu kalau anaknya hamil,"

Editor: Sanusi
zoom-in Kasus Ibu Buang Bayi ke Atas Genteng, Pelaku Mengaku Diperkosa Sopir Angkot dan Terkenal Pendiam
Grid.ID
Ilustrasi. 

Peristiwa ini pun memunculkan tanda tanya besar dalam otak Ricardo. Apabila SK berdasarkan pengakuannya mengklaim telah diperkosa, Ricardo pun meminta polisi mengungkap siapa bapak dari mayat bayi laki-laki itu.

"Tapi ini yang harus diseldiki. Apa benar kejadiannya seperti itu? Kalau benar artinya polisi harus mencari yang memperkosa dia (SK). Tapi ini memang harus diselidiki lebih jauh," kata Ricardo.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Andry Suharto mengatakan, pihaknya masih mendalami siapa pria yang menjadi bapak kandung dari mayat bayi laki-laki itu.

"Masih didalami," kata Andry ditemui di Mapolsek Koja.

Dikenal Pendiam

Pelajar berinisial SK (20) yang tega membuang mayat bayi di atap rumah kontrakan di Jalan Beting Remaja RT 02/RW 19 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dikenal sebagai pribadi pendiam.

Ketua RW 19 Tugu Utara Ricardo Hutahaean menceritakan SK yang masih berstatus sebagai pelajar di sebuah SMK di Jakarta Utara, dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak banyak berinteraksi dengan tetangga.

Berita Rekomendasi

“Anaknya pendiam nggak pernah interaksi,” ucap Ricardo, Senin (6/5/2019).

Ricardo menceritakan SK sehari-harinya memang tinggal di rumah berada persis di samping lokasi penemuan mayat bayi. Ia tinggal bersama kedua orangtua dan seorang adiknya di rumah lantai 2 tersebut.

“Orangtuanya sudah lama tinggal disitu, ada 20 tahun. Rumah itu memang punya dia (orangtua pelaku), dulunya ngontrak, pas ada rezeki dibeli,” urainya.

Rumah pelaku pembuang mayat bayi
Rumah pelaku pembuang mayat bayi di atap rumah kontrakan di Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara
Pengakuan tersebut dibenarkan tetangga rumah pelaku, Dedeh (52). Menurutnya, anak pertama dari dua bersaudara tersebut tidak pernah keluar rumah usai menjalankan aktivitas sebagai pelajar.

“Orangnya tertutup, adeknya aja yang biasa disuruh-suruh,” ungkapnya.

Sementara itu pantauan di lokasi, rumah pelaku tampak sepi dan tertutup. Hanya saja beberapa warga masih banyak berkumpul di sekitar rumah yang berada persis di pinggir jalan utama itu.

Kronologi Penemuan Jenazah Bayi

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas