Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karena Tuduhan Ambil Makanan dan Uang Receh, Majikan Aniaya ART Hingga Tewas

Sang majikan yang berinisial TVL sering melakukan kekerasan dengan menggunakan setrika dan cobek.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Karena Tuduhan Ambil Makanan dan Uang Receh, Majikan Aniaya ART Hingga Tewas
www.grid.id
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan, alasan penganiayaan seorang pekerja rumah tangga ( PRT) berinisial LN hingga tewas oleh majikannya adalah karena korban disebut sering mengambil makanan dan uang receh secara diam-diam.

Berdasarkan keterangan polisi, sang majikan yang berinisial TVL sering melakukan kekerasan dengan menggunakan setrika dan cobek.

Korban akhirnya meninggal dunia setelah dikurung dalam toilet dan tidak diberi makan selama 5 hari.

"Kondisi korban kurus dan ditemui luka lebam di sekujur tubuhnya. Baik itu luka baru maupun bekas luka lama," kata Budhi dalam konfrensi pers yang digelar di Polsek Penjaringan, Selasa (22/5/2019).

Budhi melanjutkan, penganiayaan juga sering dilakukan jika korban tidak mengerjakan pekerjaan sesuai keinginan tersangka.

"Kalau menyetrika baju tidak rapi, kemudian pelaku menyiksanya menggunakan setrika atau pun cobek," ujar Budhi.

Baca: Dikurung di Toilet dan 5 Hari Tak Diberi Makan Majikannya, Asisten Rumah Tangga di Pluit Tewas

Berdasarkan keterangan Budhi, LN sudah bekerja 4 tahun di rumahnya. Namun selama bekerja, ia tidak diizinkan sekali pun untuk pulang ke kampung halamannya.

Berita Rekomendasi

"Korban ini asli Garut. Selama bekerja ia bahkan tak diberi izin untuk pulang ke rumah," kata Budhi. 

Baca: Huawei Melawan, Kami Tak Butuh Chip Buatan Amerika

Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

"Ya kami akan selidiki lebih lanjut (soal kejiwaan) pada pelaku. Namun sejauh ini, saat proses penyelidikan, pelaku dapat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan petugas dengan lancar," ungkap Budhi.

Ia memaparkan, penganiayaan terhadap LN sudah terjadi selama satu bulan.

Pihak kepolisian juga akan mencari tahu kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus penganiayaan tersebut.

"Kami masih akan lakukan penyelidikan untuk melihat kemungkinan adanya pelaku lain dalam peristiwa ini," kata Budhi.

Sebab, ada ART (asisten rumah tangga) lain di yang bekerja di rumah itu, dan kondisi fisiknya juga kurus.

"Kami akan melihat apakah ART itu juga disiksa dan alami tekanan atau tidak," ucap Budhi.

LN meninggal pada Senin dini hari kemarin pukul 03.00 WIB. Jenazahnya kemudian diantarkan oleh majikan prianya ke Rumah Duka Atma Jaya, Penjaringan.

Pihak Rumah Duka Atma Jaya yang curiga dengan luka pada tubuh korban, kemudian menghubungi petugas kepolisian untuk melakukan identifikas dan penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan itu akhirnya ditemukan fakta bahwa LN meninggal dunia karena dianiaya majikan yang perempuannya, TVL.

"Kondisi jenazah kurus dan ditemukan dengan rambut cepak karena digunduli oleh pelaku, gigi yang rontok, dan luka lebam merata disekujur tubuh," beber Budhi.

Saat ini TVL ditahan di Polsek Penjaringan dan dikenai Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Penulis : Tatang Guritno
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Majikan Aniaya PRT hingga Tewas karena Ambil Makanan dan Uang Receh

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas