Kata Anies Baswedan soal Penemuan Peluru Tajam di Mobil Polisi
"Nanti, kalau terkait dengan kejadian semalam akan diperlukan waktu rekonstruksi, mengumpulkan data, fakta, saksi," kata Anies Baswedan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Soal ditemukannya amunisi peluru tajam di satu unit mobil polisi yang dihalau massa di Slipi, Jakarta barat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapannya.
Anies menyebut perlu waktu untuk dapat memastikan alasan amunisi yang seharusnya digunakan saat perang itu dibawa dan lima bus polisi yang dibakar massa.
Baca: Pesan Jokowi : Masyarakat Jangan Khawatir Hingga Tak Tolerir Siapapun Ganggu Keamanan
"Nanti, kalau terkait dengan kejadian semalam akan diperlukan waktu rekonstruksi, mengumpulkan data, fakta, saksi," kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Meski terjadi kerusuhan dini hari tadi dan ditemukannya amunisi peluru tajam, usai berkoordinasi dengan pihak Bawaslu RI dan TNI-Polri tadi dia menyebut kondisi DKI keseluruhan aman.
Menurutnya gangguan hanya terjadi wilayah Petamburan dan Thamrin saja, sisanya, termasuk Tanah Abang tempat kerusuhan terjadi dini hari tadi dan pelayanan publik aman.
"Kepada yang ada di sini, jaga agar seperti kemarin sore, tertib. Selebihnya sampaikan aspirasi, bagi petugas, jalankan seusai SOP. Itu jalankan dua-duanya insya Allah aman," ujarnya.
Baca: RS Polri Kramat Jati Kedatangan 3 Jenazah, Diduga Korban Kerusuhan di Petamburan
Pantauan TribunJakarta.com di sekitar Bawaslu RI, massa kini membawa sejumlah poster Farhan Syafero yang menurut dokter RS Budi Kemuliaan tewas dihujam peluru.
Hingga menjelang waktu berbuka puasa ini, belum ada tanda massa bakal membubarkan diri tanpa diminta aparat karena masih semangat menyerukan tuntutan mereka.
Polisi Pastikan Tak Pakai Peluru Tajam
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, membantah kabar yang mengatakan bahwa pihaknya menggunakan peluru tajam dalam menangani pengunjuk rasa.
"Polisi tidak ada yang pakai peluru tajam," tegas Argo saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2019).
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyebut polisi menggunakan peluru tajam dan menembak ke arah massa.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh. Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu pagi, (22/5/2019).
Baca: Aksi 22 Mei, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta Pusat
Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan pada Rabu dini hari, (22/5/2019).