Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akses ke Bandara Soekarno-Hatta Via Jalan Perimeter Utara Lumpuh Total, Warga Kembali Blokade

"Uang ganti rugi sudah dibayar melalui proses konsinyasi. Karena memang ada sengketa kepemilikan sertifikat antara warga dengan warga lainnya"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Akses ke Bandara Soekarno-Hatta Via Jalan Perimeter Utara Lumpuh Total, Warga Kembali Blokade
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Aksi warga Desa Rawa Rengas memblokade Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Warga Desa Rawa Rengas, Kabupaten Tangerang, kembali mendemo PT Angkasa Pura II terkait dengan ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek runway 3 Bandara Soekarno Hatta yang tak kunjung beres,

Warga kembali memblokade Jalan Perimeter Utara Bandara Soetta, sehingga menyebabkan akses jalan Bandara Soetta lumpuh total.

Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya, ratusan massa ini mulai menggelar aksinya pada Senin (24/6/2019) kemarin. Tiga hari melancarkan demo, mereka tetap melakukan penghadangan di Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno Hatta.

Pantauan di lokasi, jalur tersebut masih ditutup. Warga memblokade jalan dengan bongkangan batu, kayu dan juga pohon pisang. 

Baca: Google Siap Beri Dukungan OS Android Q untuk Ponsel-ponsel Buatan Huawei Ini

"Saya kesal sudah bertahun - tahun belum ada ganti rugi makanya tetap bertahan," ujar Mulya (44) satu dari pengunjuk rasa, Rabu (26/6/2019). 

Blokade Jalan Perimeter Utara
Aksi warga Desa Rawa Rengas memblokade Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2019).

Pihaknya hingga kini belum mendapatkan kejelasan dari jajaran PT Angkasa Pura II. Ia mengaku akan terus melakukan aksi terkait persoalan ini. "Malah kami mau diusir paksa dari rumah. Mau digusur buat dibangun runway," ucapnya.

Hal senada yang diungkapkan oleh Rohani. Nenek berusia 70 tahun itu merasa cemas dan ketakutan. "Saya sudah tinggal di sini sudah 70 tahun. Tiba - tiba saja mau digusur," kata Rohani.

Baca: 30 Tahun Jadi Sopir Bus Malam, Dede Wahyu Pernah Rasakan Tiga Pengalaman Mistis dan Mendebarkan Ini

Baca: Guru Besar LIPI: KPK Mending Bubar Saja Kalau Dipimpin Jenderal Polisi

BERITA TERKAIT

Sudah beri ganti rugi

Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengklaim , pihaknya telah melakukan proses ganti rugi sesuai aturan hukum.

Proses konsinyasi dilakukan dan uang ganti rugi dititipkan di Pengadilan Negeri Tangerang.

Baca: Cerita Lengkap Aksi Bejat Jaka, Karena Dibakar Api Cemburu Tega Cekik Tunangannya Hingga Tewas

"Uang ganti rugi sudah dibayar melalui proses konsinyasi. Karena memang ada sengketa kepemilikan sertifikat antara warga dengan warga lainnya di daerah itu," papar Yado kepada Warta Kota melalui sambungan telepon.

Blokade dengan Pohon Pisang

Pantauan Warta Kota di lokasi, warga blokade jalan pakai batang pohon pisang. Warga mengamuk lantaran lahannya saat ini belum dibayar.

Masyarakat juga membakar kayu, ban bekas di area sekitar bandara.

Blokade Jalan Perimeter Utara__2
Aksi warga Desa Rawa Rengas memblokade Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2019).

"Kami menggelar aksi blokade jalan ini sampai tanggal 28 Juni 2019 atau hingga pihak PT Angkasa Pura II membayar ganti rugi lahan yang dibebaskan untuk pembangunan runway 3," ujar Kowo satu dari warga unjuk rasa di Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (24/6/2019).

Wawan, warga asal Desa Rawa Rengas lainnya merinci masih banyak bidang yang belum dilakukan proses ganti rugi.

Di antaranya 65 lahan dan 138 bangunan yang dihuni 144 Kepala Keluarga atau lebih dari 700 jiwa belum dilakukan pembayaran.

"Padahal Presiden Jokowi kemarin mengunjungi pembangunan runway 3 dan meminta Juli ini segera dioperasikan," ucap Wawan.

Menurut Wawan, lahan serta bangunan milik warga yang belum terbayarkan masih dalam sengketa atau lebih dari satu sertifikat. Mereka terancam digusur paksa pada Juli 2019 mendatang.

"Untuk itu kami meminta keadilan kepada PT Angkasa Pura II. Segera dibayarkan ganti rugi, meski biaya ganti rugi telah dititipkan ke Pengadilan Negeri Tangerang melalui proses konsinyasi," katanya.

Sementara itu Kepala Desa Rawa Rengas, Ingkil meminta PT Angkasa Pura II fasilitasi pertemuan dengan pihak yang bersengketa.

Yakni antara warga dengan pihak yang mengklaim tanah mereka.

"Dampak blokade Jalan Perimeter Utara ini tidak dapat dilalui kendaraan. Baik itu dari dari arah Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya," paparnya.

Geruduk PN Tangerang

Pembangunan proyek landasan pesawat atau Runway 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dipersoalkan warga.

Ratusan warga RW 15 dan 18 Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menggeruduk Kantor Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Senin (11/3/2019) untuk berunjuk rasa mengenai persoalan tersebut.

Para pendemo mengaku sebagai warga terdampak pembebasan lahan pembangunan Runway 3 Bandara Soetta.

Mereka mendatangi PN Tangerang untuk segera menyelesaikan masalah penjualan melalui titipan (konsinyasi) pada lahan sengketa itu, untuk segera dibayarkan ganti kerugian bangunan.

Sebab, berdasarkan informasi yang dihimpun PT Angkasa Pura II selaku tim pembebasan lahan, telah menitipkan uang ganti kerugian senilai Rp 430,35 miliar kepada PN Tangerang, karena berdasarkan UU No 22/2012 tentang sistem pembayaran tanah bersengketa.

Dalam unjuk rasa tersebut, lima orang warga pun bertemu dengan pihak pengadilan untuk mediasi. Hasilnya, pihak bersengketa wajib mengikuti keputusan perkara.

"Berdasarkan komunikasi dengan pihak pengadilan, pertama tugas pengadilan adalah sebagai penerima titipan berdasarkan peraturan Mahkamah Agung. Kedua, tugasnya mengadili sengketa," ujar Sapri selaku warga RW 15 usai mediasi dengan pihak pengadilan.

Sapri menyatakan, pengadilan hanya bisa memberi keputusan berdasarkan perkara dan tidak memiliki kebijakan.

Sementara kebijakan berada di panitia dalam hal itu pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional. "Kesimpulannya, kita harus lanjutkan kepada BPN Kabupaten Tangerang," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Rawa Rengas Mukhlis menjelaskan 200 kepala keluarga yang menempati 200 bidang di RW 15 dan 18 ini diklaim telah menduduki lahan orang lain.

Baca: Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua: Unjuk Rasa Tidak Perlu Minta Izin, Cukup Beri Tahu Polisi

"Yang belum terbayar ini karena mendapat pengakuan dari orang lain bahwa ada tiga kelompok besar yaitu Century, Mulyadi dan Marin Konboy," kata Mukhlis.

Menurutnya, PT Angkasa Pura II selaku tim pembebasan lahan telah mengganti rugi seluruh warga terdampak pembebasan lahan pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, karena 200 kepala keluarga itu mengalami sengketa, saat ini prosesnya berada di Pengadilan.

"Jadi kalau pihak AP II dalam hal ini sudah kelar. Ada 90 persen sudah dibayar. Tapi 10 persennya yaitu kurang lebih 200 bidang belum terbayar karena konsinyasi," paparnya.

Rampung Juni 2019

Menteri Perhubungan, Budi Karya Soemadi meninjau progres pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Proyek yang dikerjakan sejak tahun 2018 tersebut diyakini Budi dapat beroperasional penuh pada Juni 2019.

"Runway 3 sendiri atau landasan pacu sekarang kira-kira menjelang 60 persen. kita akan selesaikan Insha Allah akhir Juni bisa dipakai," jelas Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (15/6/2019).

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan bahwa Runway 3 tersebut dapat memberikan ruang lebih untuk pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Budi, bila runway 3 selesai dapat menampung hingga 114 pergerakan pesawat per jamnya. Pada sebelumnya hanya dapat menampung 81 pergerakan pesawat setiap jamnya.

"Per jam itu kira-kira 81 sampai 83 dengan runway 3 ini akan menjadi 114, jadi kurang lebih naik 30 persen lah. Selain itu dengan adanya runway 3 ini juga mempermudah kita maintenance," jelas Budi.

Sementara untuk pembangunan paralel taxiway Bandara Soekarno-Hatta pembangunannya diklaim sudah mencapai 93 persen dan dapat digunakan penuh pada bulan Mei 2019.

"Dengan adanya tambahan ini tentu membuat kualifikasi bandara Soekarno-Hatta semakin baik. kita harapkan kepercayaan masyarakat dunia, aviasi, bertambah. Juga menjadikan Soekarno-Hatta ini menjadi suatu showcase setelah kita selesaikan ini menjadi showcase yang baik sehingga safety lebih terjamin," tutur Budi.

Penulis: Andika Panduwinata
Artikel ini tayang di Wartakotalive dengan judul  Akses Jalan Bandara Soetta Lumpuh Total, Warga Kembali Memblokade Jalan

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas