Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Repotnya Anies Hampir Setahun Jomblo Pimpin Jakarta, Kapan Ada Pendamping Lagi?

Hampir setahun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 'jomblo' tanpa pasangan. Kapan Anies dapat pendamping lagi?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Repotnya Anies Hampir Setahun Jomblo Pimpin Jakarta, Kapan Ada Pendamping Lagi?
Tribunnews/JEPRIMA
Gubernur DKI Jakarta Anies Basswedan saat menggelar acara halal bihalal dengan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019). Acara tersebut diikuti oleh ratusan pegaiwai balaikota Jakarta. Tribunnews/Jeprima 

Berdasarkan hasil fit and proper test, Gerindra dan PKS sepakat mengajukan nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai cawagub.

Keduanya adalah kader PKS. Gerindra dan PKS menyerahkan dua nama itu kepada Anies pada 1 Maret 2019, setelah kursi wagub kosong selama 7 bulan.

Anies lalu mengajukan dua nama itu ke DPRD DKI pada 4 Maret 2019. Proses di DPRD DPRD DKI Jakarta telah membentuk panitia khusus (pansus) pemilihan wagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

Pansus itu telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah untuk mempelajari pemilihan kepala daerah. Pansus juga telah selesai membahas draf tata tertib (tatib) pemilihan wagub.

Draf tatib itu rencananya akan dibahas dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI pada Rabu (10/7/2019) ini.

Tatib yang sudah disetujui dalam rapimgab kemudian akan disahkan dalam rapat paripurna. Proses berikutnya, panitia pemilihan (panlih) akan memverifikasi dua kandidat cawagub yang telah diajukan partai pengusung.

Panlih kemudian menetapkan calon yang memenuhi syarat.

Berita Rekomendasi

Setelah itu, barulah pemilihan wagub digelar. Rapat paripurna pemilihan wagub baru bisa digelar jika jumlah anggota DPRD DKI yang hadir memenuhi syarat kuorum.

Kuorum dalam draf tatib pemilihan wagub DKI, yakni 50 persen+1 dari jumlah anggota DPRD DKI sebanyak 106 orang. Jadi, rapat dianggap kuorum jika dihadiri minimal 54 anggota.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan pada acara Jakarta Night Festival (JNF) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2019) malam. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-492 DKI Jakarta tersebut diisi dengan pertunjukan video mapping, laser, dan artis ternama. Warta Kota/Feri Setiawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan pada acara Jakarta Night Festival (JNF) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2019) malam. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-492 DKI Jakarta tersebut diisi dengan pertunjukan video mapping, laser, dan artis ternama. Warta Kota/Feri Setiawan (Warta Kota/Feri Setiawan)

Anies dinilai tak berperan
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, Anies tidak berperan dengan baik untuk mempercepat proses pemilihan wagub DKI.

Menurut Pangi, Anies seharusnya bisa tegas mendesak pansus untuk mempercepat proses pemilihan wagub.

Sebab, kekosongan kursi wagub sangat merugikan masyarakat DKI Jakarta.


"Harusnya bisa dimainkan peran dari gubernur sendiri, yang memainkan opini, yang menekan (anggota DPRD DKI). Yang memberikan (pernyataan) 'saya menyayangkan, saya merasa anggota DPRD DKI ini tidak sense of politic bagaimana ini kebutuhan penting, masyarakat DKI dirugikan karena kekosongan ini'. Nah, ini mestinya komentar ini muncul," kata Pangi, Senin (8/7/2019).

Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio menyebut, Anies seharusnya memberikan ultimatum kepada pansus untuk mempercepat proses pemilihan wagub.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas