Illah Sailah: Perguruan Tinggi Bukan Menara Gading Namun Harus Menjadi Menara Air Bagi Masyarakat
Perguruan tinggi didalam menghadapi ketidak pastian harus berani mengembangkan visi, menghadapi berbagai tantangan, ancaman dan peluang masa depan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi adalah sebuah perubahan dari dalam yang dampaknya terlihat keluar.
"Perguruan tinggi itu bukan menara gading, namun harus menjadi menara air bagi masyarakat," ungkap Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah lll Ibu Dr. Ir. Illah Sailah, M.S memulai orientasi ilmiahnya dalam rangka rangkaian Dies Natalis ke 20 Tahun Universitas Bung Karno di Aula Fatmawati Sukarno Kampus Kimia UBK, Kamis minggu lalu.
Dikatakan, perguruan tinggi dalam menghadapi ketidak pastian harus berani mengembangkan visi, menghadapi berbagai tantangan, ancaman dan peluang masa depan.
"Pendidikan tinggi berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, juga berfungsi untuk mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora," ungkap Illah Sailah.
Transformasi dijelaskannya, adalah sebuah perubahan yang berkualitas yang terjadi dari dalam dan dampaknya terlihat keluar.
Sementara itu di tempat yang sama, Rektor Universitas Bung Karno, Soenarto Sardiatmadja mengatakan dalam menghadapi transformasi perguruan tinggi menuju peradaban bangsa, UBK mempunyai sasaran.
"Sasaran itu diantaranya UBK akan mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkeadaban dan berkesinambungan juga membangun karakter kebangsaan, kenegarawanan dan cinta tanah air serta menghasilkan lulusan yang cerdas dan siap berkiprah sebagai pejuang pengisi kemerdekaan bangsa khususnya untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi yaitu " Intrapreneur" dan "Entrepreneur patriotis" juga proaktif mengantisipasi revolusi industri 4.0," jelas Soenarto Sardiatmadja.