Pemprov DKI dan AEON Environmental Foundation Tanam Bareng 10.000 Mangrove di Pesisir Jakarta
Hutan mangrove berfungsi sebagai pemecah gelombang laut secara alami di sepanjang pantai utara Jakarta dan menambah ruang terbuka hijau.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesisir Jakarta kini makin rawan terhadap ancaman abrasi laut. Itu sebabnya penghijauan kawasan pesisir utara Jakarta amat penting demi melindungi wilayah daratan ibu kota.
Merespon hal ini, Pemprov DKI Jakarta bersama AEON Environmental Foundation, anggota Pramuka, komunitas pecinta lingkungan, akademisi dan tokoh masyarakat menggelar aksi sosial penanaman mangrove di Kawasan Elang Laut, Pantai Indah Kapuk, Sabtu (13/7/2019).
Kegiatan ini melibatkan ribuan relawan dari masing-masing instansi dan institusi yang berpartisipasi di program ini.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Andono Warih, aksi penanaman mangrove menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk berperan bersama memperbaiki kualitas lingkungan Ibu Kota.
"Kita saling berkolaborasi dan bersinergi untuk sama-sama membangun kota Jakarta dan meningkatkan kualitas lingkungannya," ungkapnya.
Andono menjelaskan, penanaman pohon mangrove atau dikenal sebagai pohon bakau dapat membantu kota mendapatkan air dan udara yang bersih.
"Hutan mangrove dapat menyerap logam berat berbahaya dan meningkatkan kualitas air menjadi lebih bersih. Selain itu, mangrove juga membantu proses alami untuk mendapatkan kualitas udara yang lebih baik," jelas Andono.
Andono menjelaskan, hutan mangrove juga berfungsi sebagai pemecah gelombang laut secara alami di sepanjang pantai utara Jakarta dan menambah ruang terbuka hijau. Selain itu, mangrove turut mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kegiatan penanaman bibit mangrove ini dihadiri Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Mungkasa; tokoh lingkungan Prof. Dr. Emil Salim, serta Masafumi Ishii, pimpinan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, dan Motoya Okada, CEO AEON Co.,ltd.
Penanaman mangrove merupakan peluang untuk menjalin hubungan yang baik dalam masalah lingkungan hidup antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan AEON Enviromental Foundation.
Baca: Pemilik Toyota Rush Hanya Perlu 30 Menit untuk Ganti ECU Airbag yang Bermasalah
Motoya Okada mengungkapkan, AEF berkomitmen untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan dimulai dengan program tanam pohon untuk keberlangsungan hidup yang nantinya akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Dalam aksi penanaman mangrove kali ini total ada 1.040 relawan yang terlibat, terdiri dari 530 orang asal Jepang bersama 510 relawan dari Pemprov DKI Jakarta, AEON Environmental Foundation, Gerakan Pramuka Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti, berbagai komunitas pecinta lingkungan dan akademisi, serta tokoh masyarakat Kamal Muara.
Sebelumnya, tahun 2011-2013 telah dilakukan penanaman 63.000 pohon mangrove melibatkan 5.000 relawan, dengan 3.500 diantaranya dari Jepang, dan hingga kini tanaman tersebut masih terpelihara baik.
Melihat sukses ini di masa lalu, akhirnya Pemprov DKI Jakarta bersama AEON Environmental Foundation kembali menanam pohon mangrove untuk periode 2018-2020.
Kegiatan ini pada tahun 2018 dilaksanakan dengan menanam 10.000 bibit pohon mangrove yang melibatkan sekitar 1.000 sukarelawan yang terdiri atas 500 WN Jepang dan 500 WNI. "Tahun depan, kami berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan penanaman ini," sebut Andono.