Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Tembak Polisi, Ahli Psikologi Forensik Pertanyakan 7 Kali Tembakan Beruntun ke Tubuh Korban

Korban Bripka Rahmat Effendy mendapat luka tembak di dada, leher, paha dan perut, sehingga langsung meninggal di tempat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polisi Tembak Polisi, Ahli Psikologi Forensik Pertanyakan 7 Kali Tembakan Beruntun ke Tubuh Korban
dok.Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro
Bripka Rachmat Effendy, korban penembakan Brigadir Rangga Tianto, di SPK Polsek Cimanggis, Kamis (25/7/2019) malam.(dok.Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro) 

Saat Bripka Rahmat Effendy membuat laporan, malam itu datang Zulkarnaen ditemani Brigadir Rangga Tianto untuk menengok anaknya RZ.

Dalam peristiwa penembakan itu, dua orang sebagai saksi, yakni Zulkarnaen dan Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro yang malam itu berdinas.

Sementara menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, ada lima orang sudah diminta keterangan sebagai saksi.

Dikatakan Reza, agresivitas Brigadir Tianto berlipatganda karena memegang pistol sesuai teori efek senjata.

Ia tak memungkiri hal ini bertentangan dengan asumsi, bahwa niat mendahului perilaku.

"Tapi akibat keberadaan senjata, individu bisa sewaktu-waktu terprovokasi oleh senjatanya untuk digunakan, betapa pun tanpa niat sejak awal," ucap Reza.

Berdasar informasi yang dihimpun dari lapangan, Brigadir Rangga Tianto sedang tidak berdinas dan seharusnya dilarang membawa senjata.

BERITA TERKAIT

Penyelidikan surat izin kepemilikan pistol Brigadir Rangga Tianto kini sudah ditangani Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.

Sementara untuk kasus pidana menghilangkan nyawa orang lain ditangani Ditkrimum Polda Metro Jaya yang menaungi Polsek Cimanggis.

Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Zulkarnain Adinegara pun menyesalkan sekaligus heran dengan perbuatan anak buahnya itu.

Brigadir Rangga Tianto yang tercatat sebagai anggota Subdit Fasilitas dan Pemeliharaan Perkantoran (Fasharkan) memang dibekali pistol HS-9 dan tak ada masalah selama ini.

Menanggapi keterangan ini, Reza menganalisis probabilitas munculnya perilaku agresif Brigadir Rangga Tianto semakin tinggi bisa jadi karena selain memegang senjata juga dipicu rangsangan dari luar dirinya.

"Intinya ada faktor dalam kepribadian dan faktor luar yaitu situasi, narkoba dan senjata yang berpengaruh," kata Reza menutup analisisnya.

Brigadir Rangga Terancam Hukuman Seumur Hidup

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas