Kecelakaan Maut di Tangerang: Jerit Tangis Anak 5 Tahun Sambut Kedatangan Jenazah sang Ibu
Irma tak mampu menutupi kesedihannya begitu mendengar nama Nanda (24) disebut termasuk korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Irma Sanita (21) tak mampu menutupi kesedihannya begitu mendengar nama Nanda (24) disebut termasuk korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah di Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Sebab, Irma mengaku dia telah merencanakan pernikahannya dengan Nanda
Nanda menghembuskan nafas terakhirnya bersama kakak dan adiknya, Fatmawati (40) dan Wandi (22) dan satu sopir grab bernama Eddy (45).
Ia meninggalkan satu keponakannya bernama Aisyah (11) untuk selamanya.
Aisyah saat itu ada di dalam mobil namun nyawanya selamat.
Baca: VIRAL Ditemukan Perhiasan 1,6 kg di Dalam Perut Seorang Gadis, Termasuk Arloji dan 90 Koin Emas
Baca: Rumah Tapak Masih Jadi Pilihan Mayoritas Warga Sebagai Hunian Pertama
Baca: ZODIAK KESEHATAN Ramalan Zodiak Kesehatan Jumat 2 Agustus 2019: Pisces Sensitif, Gemini Sakit Perut
Baca: Mengenali Gejala Kanker Glioblastoma yang Diderita Agung Hercules, Ini Cara Pencegahannya
Ditemui di rumah duka di bilangan Cibodas, Kota Tangerang, Irma mengaku kaget tak karuan bahwa sang sudah pergi untuk selamanya.
Ia menangis pun histeris setelah mendekati dan melihat wajah Wandi untuk terakhir kalinya dan sudah terbujur kaku.
Pada 25 Agustus nanti, Irma mengaku menjadi tanggal hidupnya akan melangkah ke tahap selanjutnya alias tunangan.
"Saya tidak percaya kalau tunangan saya meninggalkan saya, padahal kita berdua ingin melangsungkan tunangan bulan ini tanggal 25 dan menikah habis lebaran tahun depan," ujar Irma, Kamis (1/8/2019).
Irma mengatakan, Nanda adalah sosok yang sangat baik, sopan, dan pintar mengambil hati orang tuanya.
Bahkan ia merasa kekasihnya itu orang yang selalu perhatian.
"Nanda orangnya periang, bahkan sangat baik kepada siapapun. Orang tua saya juga setuju untuk menikah dengan Nanda, apalagi dia sosok pria yang bertanggungjawab dan pekerja keras," ungkapnya.
Irma menjelaskan, pertemuan ia dengan Nanda sudah sangat lama.
Bahkan sebelum tinggal di Tangerang, dirinya sudah mengenal Nanda pada saat masih di Padang.
"Saya hubungan dengan Nanda sudah tiga tahun. Awalnya dia sok kenal dan suka menegur dan akhirnya saya kenalan karena memang almarhum adalah orang yang baik."
"Kami baru dekat pada saat sudah di Tangerang dan berjualan bersama di Pasar Kebon Besar," kata Irma.
• Hendak Berangkat Salat Subuh, 2 Kakak Beradik di Matraman Dibegal
• Hasil Thailand Open 2019: Shesar Taklukkan Lin Dan, Fitriani Capai Prestasi Pertama di Super 500
• Striker Timnas U-15 Timor Leste Dianggap Curi Umur, Pernah Menerpa Striker Indonesia Marinus
Irma terakhir bertemu dengan Nanda kemarin malam. Saat itu sang kekasih mengaku capek dan ingin istirahat.
Tetapi, tidak ada tanda-tanda atau ucapan terakhir karena memang ucapan capek hanya dianggap biasa bagi Irma.
"Semalam saya terakhir bertemu, memang kami selalu bersama. Mulai dari berangkat hingga pulang, tetapi saya tidak melihat adanya kejanggalan pada diri tunangan saya," katanya.
Jeritan Kayla melihat jenazah
Jerit tangis anak kecil dan keluarga pecah saat jenazah Fatmawati, Nanda dan Wandi, korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah tiba di rumah duka.
Mereka dibawa ke rumah duka di Jalan Karet Nomor 26, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Kedatangan ketiga jenazah tersebut disambut isak tangis anak pertama Fatmawati bernama Kaila yang baru berusia lima tahun.
Ambulans mendekat rumah duka, Kaila berlari sambil menangis histeris bercucuran air mata.
Ia tidak peduli orang-orang di sekelilingnya menuju ibunya yang sudah terbujur kaku di balik kain hijau.
"Mamaaaaa, mama enggak boleh pergiiiii. Mama enggak boleh pergi. Mama," jerit isak tangis Kaila sambil berlari kencang pada Kamis (1/8/2019) sore.
Dua jenazah lainnya menyusul diturunkan dari ambulans dibantu keluarga dan tetangga.
Kasihannya, ternyata Nanda dan Wandi merupakan kakak beradik yang juga adik kandung Fatmawati.
Suasana duka makin terasa ketika ketiga jenazah memasuki ruang utama rumah duka.
Kaila makin nangis tidak keruan sambil memeluk badan ibundanya yang sudah kaku dan membiru.
"Mama jangan tinggalin Kaila dong ma, tadi Kaila sekolah..... Nanti Kaila cerita ke siapa dong kalau....," ucap Kaila sesenggukan menahan tangis.
Ricko mengatakan jasad Fatmawati, istri tercintanya, akan dikebumikan pada Selasa (2/9/2019) di kawasan Selapajang, Kota Tangerang.
"Besok siang dimakaminnya, di Selapajang," singkat Ricko.
Fatmawati, Nanda dan Wandi terlibat kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang sekira pukul 05.20 WIB pada Kamis (1/8/2019).
Satu lagi korban meninggal adalah Eddy, sopir taksi online yang mengangkut Fatmawati, Wandi dan Nanda.
Di taksi online itu ada lima orang, satu yang selamat adalah bayi.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Tangerang Kota mengatakan, truk tanah bernopol B-9927-TYY melaju ke arah Palem Semi sedangkan mobil Daihatsu Sigra bernopol B-1932- COE melintas dari arah sebaliknya.
"Tiba-tiba mobil truk yang mengangkut tanah kehilangan kendali, pada saat bersamaan mobil Daihatsu Sigra melintas dari arah Tangerang menuju Palem Semi," jelas Isa di lokasi.
Sopir truk yang masih belum jelas identitasnya itu mendadak tidak dapat mengendalikan kendaraannya.
Truk pun langsung jatuh ke lajur sebelahnya dan menimpa mobil yang dikendarai Fatmawati dan korban lain yang secara bersamaan berada di samping truk.
"Sehingga menindih mobil Daihatsu Sigra, atas kejadian tersebut penumpang mobil Sigra berjumlah empat orang meninggal dunia dan satu balita selamat," ungkap Isa.
Balita tersebut berumur 11 bulan bernama Aisyah sedang menjalani pemulihan di klinik bersalin Rany dekat lokasi kejadian.
Sementara, sopir truk tersebut menghilang usai diamankan oleh warga diduga melarikan diri karena takut diamuk massa.
"Bahwa sopir yang mengendarai truk tanah tersebut melarikan diri. Korban selamat dibawa ke klinik bersalin Rany," jelas Isa.
Ingin belanja pakaian di Tanah Abang
Ade, keponakan Fatmawati, menjelaskan tante dan para pamannya tersebut hendak ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Dia (Fatmawati) memang mau ke Pasar Tanah Abang mau beli barang dagangan di sana. Mau belanja pakaian-pakaian, kadang dua kali seminggu kadang seminggu sekali tergantung stok," kata Ade menahan tangis.
Kakak beradik tersebut mempunyai dagangan di Pasar Malabar Tangerang yang tak jauh dari rumah dukanya.
"Punya lapak di sana, di Pasar Malabar. Niatnya itu untuk dijual lagi di Pasar Malabar habis beli dari Tanah Abang," sambung Ade.
Namun, perjalanan keempatnya tidak berjalan sesuai rencana.
Sementara itu sopir sempat kabur ketika truk tanah yang dikemudikannya jatuh menimpa mobil Daihatsu Sigra yang ditumpangi keluarga Fatmawati.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Abdul Karim menegaskan sopir tersebut sudah ditangkap dan diamankan di Polres Metro Tangerang Kota.
"Sopirnya memang sempat kabur tapi sudah bisa kita amankan. Sekarang di Polres untuk dimintai keterangan," jelas Karim.
Hingga saat ini ia belum bisa membeberkan identitas bahkan inisial sopir truk tanah tersebut.
Jajaran Satlantas Polres Metro Tangerang Kota secepatnya akan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut itu.
"Kita mau lihat jenis kecelakaannya dan penyelidikan unit laka apa penyebabnya," sambung Karim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Korban Kecelakaan Maut Tangerang Berencana Tunangan, Kekasih Cerita Kenangan Terakhir