Listrik Padam, Jumlah Traffic Light yang Mati di Jakarta Bertambah Jadi 21, Ini Rinciannya
Sementara, pada Senin siang, jumlah traffic light yang mati bertambah menjadi 21 titik
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Aliran listrik di sejumlah wilayah di Jakarta sejak Minggu (4/8/2019) malam hingga Senin (5/8/2019) pagi, belum kembali normal. Listrik di rumah sebagian warga sempat mengalir, namun kemudian padam kembali.
Senin pagi, listrik padam di kawasan Jakarta Barat, sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga pukul 06.35 WIB, listrik belum mengalir.
Selain Jakarta, listrik di kawasan Tangerang Selatan juga masih padam hingga pagi ini.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, aliran listrik belum pulih karena adanya titik panas saat pendistribusian listrik ke Jakarta dan sekitarnya.
Baca: Pilihan MPV Berharga Murah di Jawa Barat
"Saya belum tahu nih, tadi malam memang sempat nyala, tapi karena ada hot spot, pada satu transmisi yang ada di arah Cibinong ke Gandul, maka sebagian kami kurangi," ujar Dwi saat dihubungi Kompas.com, Senin.
"Semoga pagi ini nanti hotspot penghantar di arah Jakarta terutama ke arah Gandul dari Cibinong tidak terjadi titik panas lagi," lanjutnya.
Ia belum dapat memastikan kapan pasokan listrik akan kembali normal. Dwi memastikan gangguan ini hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Sedangkan untuk wilayah Pulau Jawa lainnya dan Bali pasokan listrik sudah normal.
Ganti rugi
PT PLN (Persero) menjanjikan akan memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada pelanggan yang terdampak pemadaman listrik di sejumlah wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019) kemarin.
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, kompensasi itu akan mengikuti aturan yang sudah ada, yaitu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 27 Tahun 2017. Ganti rugi yang diberikan bisa berupa pengurangan tagihan listrik ke pelanggan.
"PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan," ujar Sripeni, Senin (4/8/2019).
Adapaun besaran kompensasi yang akan diberikan yaitu 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.
Baca: Listrik Padam Massal, Sofyan Basir: Tak Perlu Swastanisasi Listrik
Baca: Kehabisan Lilin Saat Listrik Padam? Yuk Bikin Sendiri, Begini Caranya
Baca: Gandeng PLN, Bareskrim Polri Selidiki Penyebab Gangguan Listrik
Sementara untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik ( Non Adjustment) sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum .