Kondisi Janin dari Seorang Ibu Hamil di Jakarta Utara yang Diberi Obat Kedaluwarsa oleh Puskesmas
Pihak Puskesmas Kamal Muara mengakui obat tersebut sudah kedaluwarsa sewaktu diberikan ke Novi dan pegawai yang bertugas saat itu lalai.
Editor: Hasanudin Aco
Saat itu Bayu diminta menandatangani surat pernyataan yang berisi pihak keluarga tak akan menuntut Puskesmas Kamal Muara, agar obat dari Rumah Sakit BUN bisa didapat Novi.
Bayu pun menolak menandatangani surat itu, sehingga obat yang diberikan RS BUN tidak diberikan Kepala Puskesmas hingga saat ini.
Sementara Novi membutuhkan obat tersebut untuk memulihkan kondisinya yang drop akibat mengkonsumsi obat kedaluwarsa dari Puskesmas Kamal Muara.
Diketahui, obat yang dikonsumsi Novi sudah kedaluwarsa sejak April 2019.
Di plastik klip obat dicoret menggunakan spidol biru.
"Obat ini sudah expired dari bulan 4 tahun 2019. Di bungkus obatnya juga kelihatan dicoret spidol biru," ucap Bayu saat ditemui di rumahnya.
Andalkan Uang Orangtua
Selama kasus ini bergulir, Bayu lebih sering bolos dari kerjaan dan mengurus istrinya Novi di rumah.
Sekitar pekan pertama Agustus, Bayu tidak bekerja dengan maksimal sehingga pekerjaannya terbengkalai.
Ia tak tega melihat istrinya terus mengeluh sehingga memutuskan untuk mengurusnya.
Dipecat pun menjadi risiko yang harus ditanggung Bayu saat ini.
Kesibukan Bayu belakangan ini akhirnya hanya mengurusi Novi yang kesehatannya belum kunjung pulih meski sempat dirujuk ke RS BUN.
Novi belakangan trauma untuk mengonsumsi obat-obatan.
"Saya masih berupaya ngasih tahu, suruh makan buah-buahan, makanan sehat, begitu aja," ucap Bayu.