Ini yang Dilakukan Tersangka Pembunuhan Tukang Ayam untuk Pastikan Korbannya Tewas
Hari ini, Senin (2/9/2019), aparat kepolisian melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan dengan menghadirkan langsung tersangka
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Disitulah, pelaku langsung menyayat leher Asbulloh menggunakan pisau yang telah dibawa dan disiapkannya.
“Iya sudah disiapkan (pisau), saya minta berhenti sama korban bilangnya mau buang air kecil,” ujar Andi mengakui perbuatan kejinya di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (30/8/2019).
Tak hanya menyayat leher korban, pelaku pun menghujamkan tusukan ke dada Asbulloh.
“Terus saya tusuk, dia masih melawan akhirnya saya pakai batu yang ada di lokasi,” tambahnya.
Peristiwa tersebut, diakui Andi terjadi dipinggir jalan sebelum akhirnya ia memindahkan jasad korban kedalam area kebun pisang di lokasi kejadian.
“Itu masih dipinggir jalan itu posisinya, baru setelah itu saya masukin ke kebun,” kata Andi.
Saat ini, Andi pun harus menjalani hari-hari dari balik jeruji besi ruang tahanan Polresta Depok dan terancam dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Terungkap Motif Pembunuhan Tukang Antar Ayam di Depok, Berawal Sewa Lapak Rp 100 Ribu
Andi Mardiyansyah (22), tak lagi bisa menghirup udara bebas usai dibekuk petugas Polresta Depok pada Rabu (28/8/2019) di kawasan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebelumnya ramai diwartakan, Andi adalah pelaku pembunuh Asbulloh (37), tukang antar ayam yang ditemukan tewas dengan luka gorok di leher area kebun pisang Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah mengatakan, motif pelaku tega menghabisi nyawa korban lantaran terlilit masalah utang piutang.
"Tersangka ini awalnya ingin buka usaha, akhirnya berusaha menyewa lapak sehari Rp 100 ribu. Tapi tak sangup bayar utang usaha tersebut kepada saudara R," ujar Azis dalam ungkap kasusnya di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Jumat (30/8/2019).
Lanjut Azis, sehari sebelum peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pelaku ditagih hutangnya yang mulai menumpuk, dan bertemu korban di Pasar Timbul.
Bertemu denga korban yang bertugas menagih uang ayam, terbesit niat jahat dari pelaku untuk merampas harta korban.