Polda Metro Terjunkan 600 Personel Amankan Prosesi Pemakaman BJ Habibie
Polda Metro Jaya menerjunkan sekitar 600 personel untuk mengawal prosesi pemakaman almarhum Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menerjunkan sekitar 600 personel untuk mengawal prosesi pemakaman almarhum Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.
Seluruh personel kepolisian bakal mengawal pengamanan dari rumah duka hingga pemakaman usai.
"Sebanyak sekitar 600 personel sudah kita siapkan ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (12/9/2019).
Polisi bakal mengawal sejak jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan hingga proses pemakaman selesai di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Polisi akan menjaga dan mengawal mulai rumah sampai TMP Kalibata," tutur Argo.
Baca: Dubes Inggris Sebut BJ Habibie Sosok Negarawan dan Sahabat yang Akan Sangat Dirindukan
Baca: Rangkaian Prosesi Upacara Pemakaman BJ Habibie, Dimakamkan Siang Ini Pukul 12.30 WIB
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) sekira pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Habibie rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/9/2019), tepat di sebelah makam sang istri, Ainun Habibie.
Upacara pemakaman akan dipimpin Presiden Joko Widodo.
BJ Habibie sempat dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Saat itu, untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan disiapkan.
Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Ada 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan yang menangani kesehatannya.
Mereka adalah para dokter spesialis dari berbagai bidang, dari ahli jantung hingga otak.
Kondisi Habibie memang menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Dokter masih memantau perkembangan kondisi Habibie.
Sebelumnya, Habibie juga menjalani perawatan pada 2018.
Kondisi kesehatannya menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Di tahun yang sama, ia juga sempat dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.