Mengenal Unit K-9, Tempat Diasuhnya Anjing Malinois Belgian Milik Bima Aryo
Unit K-9 Polri sendiri merupakan unit anjing pelacak yang membantu polisi dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan keamanan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Mengenal Unit K-9, Tempat Diasuhnya Anjing Malinois Belgian Milik Bima Aryo
TRIBUNNEWS.COM - Dua anjing ras Belgian Malinois milik Bima Aryo, anjing Sparta dan Anubis dinyatakan bebas rabies.
Setelah 14 hari menjalani karantina untuk diobservasi di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan kini anjing Sparta dan Anubis dinyatakan negatif dari rabies.
"Kita melakukan observasi, pengamatan terhadap penyakit rabies dan hasilnya sampai hari ini tidak menunjukkan gejala rabies," kata Renova di Puskeswan Ragunan, dikutip dari Kompas.com.
Selanjutnya, dua anjing milik Bima Aryo tersebut akan dikembalikan kepihak Polsek Cipayung sebagai barang bukti penyelidikan kasus yang menimpa keluarga Bima Aryo.
Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Budi mengatakan, Sparta dan Anubis akan dititipkan ke K-9 Polri mengingat anjing tersebut ditolak dilingkungan rumah Bima Aryo.
Budi belum tau hingga kapan kedua anjing tersebut akan berada di unit K-9 Polri mengingat kasus yang melibatkan dua anjing tersebut saat ini masih bergulir.
"Tidak dikembalikan. Kami taruh di K9. Ya bisa seterusnya, ya bisa nanti kita kembalikan. Yang jelas nggak kita kembalikan ke rumah di mana anjing itu digigit, ya. Ya kemungkinan bisa milik K-9,"ungkap Iptu Budi Setianta.
Meski kini dititipkan di Unit K-9 Polri, namun sang pemilik Bima Aryo mengatakan akan terus memantau kedua anjingnya.
Bima menuturkan butuh keterlibatan dan perantaranya dirinya dalam proses transisi untuk diasuh dengan orang lain, meski Ia percaya orang tersebut sudah banyak pengalaman dalam mengasuh Anjing.
"Jadi butuh keterlibatan aku untuk memastikan bahwa dia bisa di handle sama orang lain," ujar Bima seperti dikutip dari WartaKota.
Baca: Anjing Malinois Milik Bima Dinyatakan Bebas Rabies, Kini Diasuh di Unit K-9 Polri
Unit K-9 Polri sendiri merupakan unit anjing pelacak yang membantu polisi dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan keamanan.
Tak sembarang anjing dipilih untuk jadi unit K-9 karena perlu proses seleksi dan latihan khusus untuk membentuk kemampuan anjing tersebut.
Anjing jenis German Sheperd adalah anjing yang paling dikenal dan sering digunakan selain anjing jenis Belgian malinois.
Tugas unit K-9 dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya jenis yaitu pelacakan narkoba, pelacakan bahan peledak, pelacakan kriminal umum, dan pengendalian masa (dalmas).
Seekor anjing pelacak narkotika dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan narkotika/psikotropika pada barang, badan orang, sarana pengangkut, bagian bangunan yang ada dalam dan luar ruangan.
Unit K-9 juga dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang selalu digunakan sebagai salah satu alat pengawasan yang cukup efektif dalam mendeteksi narkotika dan psikotropika.
Melansir laman beacukai.go.id, ada beberapa keunggulan ketika menggunakan anjing pelacak dibandingkan dengan alat pendeteksi berbasis mesin.
1. Anjing pelacak sangat dinamis artinya sangat mudah untuk dimobilisasi dalam berbagai situasi dan kondisi objek pelacakan, dimana tidak semua alat deteksi narkotika berbasis mesin dimobilisasi dengan mudah;
2. Anjing pelacak tidak membutuhkan consumable aid, yaitu bahan habis pakai yang digunakan untuk mengoperasikan alat deteksi narkotika, dimana setiap alat deteksi narkotika lain pasti membutuhkan consumable aid ini.
3. Alat deteksi berbasis mesin memiliki kemungkinan mengalami kerusakan dan error yang sangat tinggi akibat kontaminasi, kotornya media atau objek yang dideteksi, kesalahan prosedur penggunaan, serta adanya human error yang disebabkan satu alat deteksi narkotika berbasis mesin bisa dioperasikan oleh lebih dari satu operator.
Baca: Kisah Solin, Anjing Unit K9 BNN yang Bongkar Tempat Persembunyian Ganja 1 Ton
Baca: Siap Jaga KPU Usai Pengumuman Pemilu, Unit K-9 Dikenal Sebagai Pasukan Ganas dan Tak Manusiawi
Sementara itu, dalam proses pelatihannya, setiap hari unit K-9 dilatih dan latihan yang diberikan untuk para anjing pelacak pun tak sama.
Anjing milik K-9 akan bertugas maksimal selama tujuh tahun dan anjing tersebut akan dilatih pada umur 1 hingga 1,5 tahun dan akan digunakan hingga 5 tahun kedepan.
Mengutip dari laman Grid.Id yang melansir Kompas.com, kondisi anjing-anjing K-9 akan sellau di cek setiap saat dan ada beberapa perbedaan dalam latihan yang diberikan untuk masing-masing anjing pelacak, berikut perbedaannya.
1. Latihan pelacakan bahan peledak
Kasubnit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Ipda M Saragi mengatakan, anjing pelacak bahan peledak tak boleh berada terlalu dekat dengan objek yang ditemukan.
"Makanya kami minta K-9 duduk dan diam sejenak saja di dekat objek yang ditemukan. Nanti kami akan alihkan perhatiannya dengan mainan agar dia menyingkir dari objek tersebut. Ini untuk menjaga agar anjing tak terkena ledakan," kata Saragi.
2. Pelacakan narkoba
"Bedanya anjing pelacah kandak dan narkoba. Kalau pelacak narkoba harus membongkar objek yang dicurigai dan mengeluarkan narkoba dari dalamnya," ujar Saragi.
3. Pelacakan kriminal umum
"Anjing pelacak umum membantu melacak keberadaan pelaku berdasarkan sejumlah titik tolak yang berupa bau badan pelaku, barang yang ditinggalkan pelaku, dan barang yang sempat dipegang pelaku," ujar Saragi.
"Kami lakukan latihan ini secara rutin agar anjing tidak lupa dan kemampuannya meningkat," ujar Saragi.
(Tribunnews.com/Tio)