Terjebak Macet karena Demo, Pengguna Jalan Tol Lemas Kelaparan Hingga Ketinggalan Pesawat
Pengendara sampai harus mematikan mesin kendaraan dan mengemper di jalan tol akibat jenuh sudah lebih dari empat jam terjebak macet akibat kericuhan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana Tol Dalam Kota di depan Gedung DPR sempat seperti di jalur mudik.
Pasalnya, pengendara sampai harus mematikan mesin kendaraan dan mengemper di jalan tol akibat jenuh sudah lebih dari empat jam terjebak macet akibat kericuhan.
Mereka saling berbincang dengan para pengguna jalan.
Ada yang menggerutu karena terjebak cukup lama, ada pula yang melihat ke arah kericuhan sambil sesekali mengabadikannya menggunakan ponsel.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hanya bus TransJakarta yang masih menyalakan mesin kendaraannya, namun dengan kondisi pintu terbuka untuk memberikan sirkulasi udara kepada para penumpangnya.
Para penumpangnya juga sampai duduk mengemper lantaran sudah kelelahan. Beberapa diantaranya bahkan ada yang terlihat sudah lemas.
Baca: Foto Cantiknya Lagi Demo Viral, Mahasiswi Ini Protes dan Bilang Kecewa
Baca: Siapa Livia Ellen, Mahasiswi yang Kecewa Fotonya Lagi Demo Viral? Ini Sosoknya
"Ya kita mending pada ngobrol aja dah daripada stres. Habisnya mau gimana lagi, maju kena, mundur kena ini mah namanya," kata Yogi, pengendara yang tengah mengemper di Tol Dalam Kota, Rabu (25/9/2019).
Sementara itu, Anton mengaku sempat kelaparan lantaran sama sekali tak membawa persiapan makanan apapun di dalam mobilnya.
Beruntung, ia mendapat makanan nasi kotak dari anggota polisi sehingga sedikit menurunkan kekesalannya akibat rugi waktu.
"Tapi kalau soal kesel mah jangan ditanya mas, harusnya kalau jalan ini udah sampai ke Jawa," ujarnya sembari tertawa.
Sementara itu, Wildan, penumpang TransJakarta merasa sangat dirugikan akibat adanya kericuhan yang sampai membuat lalu lintas lumpuh.
"Pokoknya merugikan banget ya, banyak banget yang dirugikan jadinya," kata Wildan yang berniat pulang ke wilayah Tangerang.
Kendati begitu, ia memilih bertahan di dalam bus ketimbang mencari alternatif transportasi lain lantaran takut malah menjadi korban kericuhan.