Sekuriti Menyamar Jadi Pelajar Demi Ikuti Demo di DPR RI, Ini Pengakuannya saat Diamankan Polisi
Saat hendak berangkat, ia bersama belasan orang temannya diamankan dari Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

"Ke home gua dulu sini pada-pada," tulisnya dalam pesan di grup aplikasi whatsapp.
Saat ini, puluhan pelajar tersebut tengah diamankan dan didata di Mapolresta Depok, dan menunggu pada orang tuanya datang untuk menjemputnya.
Polisi Amankan Puluhan Pelajar di Depok yang Hendak Ikut Aksi Demo di DPR RI

Puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga sekolah Menengah Pertama (SMP) digiring ke Mapolresta Depok, setelah diamankan dari sejumlah lokasi.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, puluhan pelajar tersebut diamankan dari kawasan Jalan Margonda, Beji, Kota Depok, dan kawasan Jalan Dewi Sartika, Pancoran Mas.
Mereka diamankan, ketika berada di pinggir jalan raya hingga sedang menumpang mobil truk terbuka.
"Gak tahu saya mah diajak doang ikut ke DPR RI katanya," ujar salah seorang pelajar ketika diamankan di Mapolresta Depok, Senin (30/9/2019).
Pantauan TribunJakarta.com, puluhan pelajar yang diamankan berasal dari beberapa sekolah di Kota Depok dan Bogor.
Bahkan, ada beberapa diantara mereka yang terlihat mengenakan pakaian bebas tanpa seragam dan atribut sekolahnya.
Saat ini, sejumlah pelajar tersebut tengah didata asal sekolahnya satu persatu oleh petugas Kepolisian.
Terima Laporan Ajakan Demo, KPAI Minta Orangtua Jemput Siswa di Sekolah
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menerima laporan terkait adanya ajakan demo yang ditujukan kepada para siswa di beberapa wilayah.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangannya kepada awak media mengenai kabar aksi yang rencananya akan dilakukan hari ini.
"Pagi ini KPAI mendapatkan laporan masyarakat berupa poster-poster ajakan aksi demo besar pada 30 September 2019 pukul 13.00 WIB. Pada pukul 08.00 WIB tadi, KPAI juga mendapatkan pengaduan melalui aplikasi WhasApp (WA) terkait 119 daftar SMK yang diduga berada di wilayah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten," kata Retno dalam keterangannya, Senin (30/9/2019).