Cerita Dua Saudara Terpisah di Tengah Aksi Demonstrasi Depan Gedung DPR
Reynaldysyah (Aldy) hingga saat ini belum diketahui keberadaan setelah datang ke depan gedung DPR, Senin (30/9/2019) untuk melihat aksi demonstrasi.
Editor: Adi Suhendi
![Cerita Dua Saudara Terpisah di Tengah Aksi Demonstrasi Depan Gedung DPR](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bentrokan-aparat-dengan-mahasiswa-dan-pelajar-berlangsung-hingga-malam-hari_20191001_020911.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reynaldysyah (Aldy) hingga saat ini belum diketahui keberadaan setelah datang ke depan gedung DPR, Senin (30/9/2019) untuk melihat aksi demonstrasi.
Sepupu Reynaldysyah, Raka mengungkapkan menceritakan bagaimana dirinya bisa terpisah dengan pria lulusan SMK Tunas Grafika Informatika tersebut.
Raka bersama Aldy awalnya datang ke depan Gedung DPR atas keinginannya pribadi.
Tujuan datang ke depan DPR bukan untuk ikut menyuarakan tuntutan seperti yang dilakukan para demonstran.
Baca: Cerita Rahmatia Sembunyi di Kandang Babi Selama 6 Jam Selamatkan Diri Saat Rusuh di Wamena
Baca: Geger Temuan Tas Hitam Dikira Bom di Depan Mako Brimobda Kalsel
Raka dan Aldy datang guna membuat konten-konten foto untuk media sosial Instagramnya.
"Saya dan Aldy, ke sana berniat mau bikin konten foto, tidak ada yang menyuruh," kata Raka saat berbincang dengan Tribunnews.com, Selasa (1/10/2019).
![Reynaldysyah 567](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/reynaldysyah-567.jpg)
Namun, kondisi di sekitar Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, semakin malam semakin tidak kondusif.
Terlebih ketika aparat kepolisian menembakan gas air mata ke arah demonstran.
"Saya ingat terakhir bertemu Aldy itu sudah puku 21.00 lewat, di Halte Bundaran Slipi. Pukul 21.00 polisi sudah ngepres semua pendemo," katanya.
Baca: Acaranya Dihentikan Sementara oleh KPI, Hotman Paris Anggap Cuti
Semakin malam, aparat kepolisian terus berupaya membubarkan demonstran dengan tembakan gas air mata.
Hingga akhirnya Raka dan Aldy pun akhirnya terpisah.
"Saya sudah lari untuk menghindari gas air mata, tapi Aldy belum lari, terakhir sepertinya ia ketinggalan di sekitar Stasiun Palmerah," ujarnya.
Setelah itu, dua saudara yang sehari-hari bekerja di sebuah Production House tersebut terpisah dan hingga kini keberadaan Aldy belum diketahui.
"Semalam handphonenya Aldy masih aktif tapi tidak ada yang jawab telepon. Lalu tadi pagi dicoba telpon lagi tapi sudah tidak aktif," ucapnya.
Raka sudah pergi ke Polda Metro Jaya untuk mencari informasi keberadaan sepupunya tersebut.
Ia bercerita bahwa polisi menyuruh untuk menunggu informasi selanjutnya.
"Kata polisi, info tentang orang-orang pedemo akan dikasih tahu paling cepat 3 hari karena mau diselidiki terlebih dahulu," kata Raka.
Pencarian hilangnya Aldy pun sudah dilakukan ke lima rumah sakit.
Rumah sakit yang ditelusurinya sekitar Jakarta Barat, yaitu RS Harapan Kita, RS Pelni, RS Bhakti Mulya, RS Angkatan Laut Mintohardjo, dan RS Tarakan.
"Kita cari keberadaan Aldy di RS sekitar Jakarta Barat, karena hilangnya sekitar situ," ucap Raka.
519 orang diamankan
Pihak kepolisian menangkap ratusan orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan pasca demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (1/10/2019) malam.
Penangkapan dilakukan oleh Polda Metro Jaya dan jajaran polres yang berada di wilayah hukumnyam
"519 orang diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya dan Polres jajaran," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, melalui keterangan tertulis, Selasa (1/10/2019).
Direktorat Reserse Kriminal Umum menjadi direktorat yang paling banyak melakukan penangkapan. Total ada 163 orang yang diamankan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca: Megawati Minta Anggota DPR Petahana Melakukan Kritik dan Otokritik
Baca: KPU: Senin Sore, Baru 61 Daerah Teken NPHD
Baca: Dilantik Jadi Angota DPR, Krisdayanti Siap Ditempatkan di Mana Saja
Sementara Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap 70 orang dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya 82 orang.
Sementara untuk level polres, Polres Metro Jakarta Barat yang paling banyak melakukan penangkapan.
"Polres Jakarta Utara sekitar 36 orang, Polres Metro Jakarta Pusat 11 orang, sedangkan Polres Metro Jakarta Barat sebanyak 157 orang," tutur Argo.
Seperti diketahui, demonstrasi mahasiswa dan pelajar di Gedung DPR berujung ricuh di sejumlah titik. Kericuhan baru mereda pada tengah malam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.