Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Beri 'Uang Duka' Rp 10 Juta Kepada Keluarga Maulana yang Meninggal Saat Demo di DPR

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan uang tersebut diberikan kepada ibunda Suryadi bernama Maspupah.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polisi Beri 'Uang Duka' Rp 10 Juta Kepada Keluarga Maulana yang Meninggal Saat Demo di DPR
(KOMPAS.com/Ryana Aryadita)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (10/6/2019) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian memberikan uang santunan sebesar Rp 10 juta kepada keluarga Maulana Suryadi atau Yadi, pria yang tewas saat aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR RI pada 25 September 2019.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan uang tersebut diberikan kepada ibunda Suryadi bernama Maspupah.

Menurut Argo, uang tersebut sebagai ungkapan duka dari pihak kepolisian.

Baca: Keran Impor Tekstil Dibuka,188 Pabrik Garmen di Jabar Bangkrut dan 68 Ribu Buruh di-PHK

"Kalau misalnya seseorang memberikan (uang) turut berduka boleh tidak? Boleh ya," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Mengenai penyebab kematian Maulana, Argo memastikan karena penyakit asma.

Ia menyebut pihak keluarga telah menandatangani surat berisi keterangan bahwa Yadi meninggal karena asma.

Baca: Alami Kecelakaan Hebat, Marc Marquez Justru Marah Saat Dibawa ke Rumah Sakit

BERITA REKOMENDASI

Jenazah Yadi disemayamkan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sebelum akhirnya dijemput pihak keluarga.

"Jadi, ibu kandung (Maspupah) sudah melihat jenazahnya. Yang bersangkutan melihat tidak ada lebam-lebam. Kemudian juga membuat pernyataan di surat bermaterai yang menyatakan memang almarhum ini mempunyai riwayat penyakit sesak nafas," kata Argo.

Tak ada pendarahan

 Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan tidak ada pendarahan pada jasad pemuda bernama Maulana Suryadi atau Yadi (23) saat dibawa ke RS Polri.

Ia mengaku tidak melihat bercak darah pada baju dan celana juru parkir tersebut.


"Yang pasti, saat datang di kamar jenazah tidak tampak pendarahan pada kepala. Baju dan celananya juga tidak ada bercak-bercak darahnya," ujar Edy Purnomo saat dikonfirmasi, Jumat (4/10/2019).

Edy Purnomo menjelaskan setiap jasad manusia mengalami pendarahan di bagian hidung dan telinga usai meninggal.

Baca: Festival Kreatif Terbesar di Indonesia, IdeaFest 2019 Resmi Digelar

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas