14 Adegan Pra Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Sopir Angkot di Depok: Tersangka Spontan Tusuk Korban
Dalam pra rekon tersebut, pelaku Heru Saputra (34) pun dihadirkan untuk memperagakan sejumlah adegan dimulai dari sebuha indekos dekat lokasi kejadian
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polisi menggelar pra rekonstruksi kasus pembunuhan sopir angkot bernama Jimi Wijaya (32) yang jasadnya ditemukan di depan toko beras Pasar Pal, Cimanggis, Kota Depok.
Dalam pra rekon tersebut, pelaku Heru Saputra (34) pun dihadirkan untuk memperagakan sejumlah adegan dimulai dari sebuha indekos dekat lokasi kejadian.
Sebelumnya diberitakan, di dalam indekos tersebut pelaku dan korban sempat telibat cekcok sebelum akhirnya Heru khilaf dan nekat menghunuskan sebilah pisau kebagian dada korban.
“Jadi ada 14 adegan mulai dari kosan hingga sampai yang bersangkutan pelaku kabur ke kawasan Lenteng Agung dengan teman wanitanya,” ujar Kapolsek Cimanggis AKP Bagus Panuntun di lokasi kejadian, Rabu (9/10/2019).
Bagus mengatakan, dari 14 adegan yang diperagakan pelaku pihaknya belum menemukan fakta baru diluar dari berita acara pemeriksaan.
“Sementara ini sesuai dengan berita acara, belum ada hal yang baru untuk ditambahkan,” kata Bagus menambahkan.
Terakhir, Bagus mengatakan bahwa peristiwa penusukan tersebut dilakukan secara spontan dan tanpa terencana, karena pelaku merasa terdesak.
Pelaku Pembunuh Sopir Angkot di Depok Merupakan Residivis, Sempat Dipenjara karena Kasus Narkoba
Jimi Wijaya (32) sopir angkot yang tewas mengenaskan ditangan rekan seprofesinya Heru Saputra (34) dengan luka tusuk di dadanya pada Senin (7/10/2019).
Jasad korban, baru ditemukan pada pukul 04.30 WIB tergeletak di depan toko beras di dalam area Pasar Pal, Cimanggis, Kota Depok.
Kurang dari 24 jam, Heru pun langsung ditangkap jajaran petugas Polresta Depok bersama teman wanita di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Hasil pemeriksaan, terungkap motif Heru nekat menghabisi nyawa Jimi lantaran masalah asmara.
Ternyata, hasil pemeriksaan lebih lanjut bukan baru kali ini saja Heru merasakan dinginnya tinggal dibalik jeruji besi ruang tahanan.