Cuaca Panas dan Terik, BPBD DKI Ingatkan Masyarakat Waspada Penyakit ISPA dan Bakar Sampah
Menanggapi cuaca terik yang terjadi di Jakarta, Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan mengingatkan soal kegiatan pembakaran sampah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Menurut laman resmi Harvard Health Publishing Harvard Medical School, heat stroke adalah sebuah kondisi serius, yang berpotensi mengancam hidup seseorang.
Penyebab
Ada dua penyebab utama dari heat stroke, yaitu:
1. Paparan di lingkungan yang panas (bertemperatur tinggi)
Heat stroke yang disebabkan oleh kondisi ini disebut sebagai non exertional heat stroke (heat stroke klasik).
Berada di tempat yang panas memicu peningkatan temperatur inti tubuh.
Biasanya, penyakit ini terjadi setelah paparan yang lama akan panas, cuaca yang lembab, terutama untuk waktu yang lama.
Heat stroke umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang-orang dengan penyakit kronis.
2. Aktivitas berat
Selain paparan panas, heat stroke juga dapat disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh akibat aktivitas fisik yang padat di cuaca yang panas.
Jenis ini disebut sebagai heat stroke exertional.
Gejala
Dikutip dari healthline.com, beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita heat stroke adalah:
- Kram otot
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Pusing
- Rasa ingin pingsan
- Mual
Sementara, gejala-gejala serius yang mengindikasikan heat stroke mencakup:
- Kulit pucat, kemerahan, atau kering
- Kebingungan
- Kesulitan berjalan
- Pupil terdilatasi
- Muntah
- Detak jantung cepat
- Napas cepat
- Kejang-kejang
- Tidak sadar
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan upaya-upaya berikut:
- Meminum banyak air putih
- Tetap berada di ruangan dengan pendingin ketika mulai merasa hangat
- Memakai baju yang ringan, terutama bahan yang dapat meloloskan udara atau longgar
- Menghindari aktivitas berat pada waktu-waktu terpanas (antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00)
- Mengonsumsi lebih sedikit kopi maupun alkohol, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Penanganan
Jika sudah telanjur mengalami heat stroke, upaya pertama yang dapat dilakukan adalah menurunkan suhu tubuh dari luar.
Misalnya melepas baju ketat, menyemprotkan air, meniupkan udara segar, atau membalut tubuh secara longgar menggunakan kain basah.
Selain itu, dapat pula ditempatkan kompres es pada leher, kunci paha, dan ketiak untuk mempercepat pendinginan.
Namun, perawatan rumah tidak cukup untuk heat stroke.
Jika mengalami tanda-tanda atau gejala-gejala heat stroke, lebih baik segera mencari pertolongan medis.
Kasus-kasus kronis terkadang membutuhkan bypass kardiopulmoner, di mana darah dialihkan dari jantung dan paru-paru ke dalam "mesin", didinginkan, dan dikembalikan ke tubuh.
Pada beberapa kasus, diperlukan pula perawatan anti kejang atau relaksasi otot.
Orang yang terkena heat stroke biasanya harus dirawat di rumah sakit untuk diuji komplikasi yang dideritanya setelah hari pertama.
Kompikasi yang umum terjadi adalah kerusakan otot yang disebabkan oleh panas.
Pada kondisi ini disebut sebagai rhabdomyolysis, produk lain dari kerusakan otot dapat muncul pada aliran darah dan merusak ginjal.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca Panas, Waspadai "Heat Stroke", Bagaimana Mencegahnya?"
(