Soal Anggaran Lem Aibon, Djarot Minta Warga Tak Perlu Gaduh Hingga Sebut Sistemnya Tidak Bodoh
"Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kira-kira SDM-nya yang input," kata Djarot
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merespons Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut ada kesalahan penginputan anggaran disebabkan kesalahan sistem elektronik APBD warisannya.
Djarot tak sependapat dengan pandangan Anies itu.
Ia mengatakan, jika terjadi kesalahan penginputan, yang keliru bukan sistemnya, melainkan SDM yang memasukkan data.
• Mantan Staf Ahok Sebut Anies Kebobolan dan Lengah Awasi Anggaran
• UPDATE Ditanya e-Budgeting, Ahok Sebut Anies Terlalu Over Pintar
• Situs APBD DKI Diblokir, Politisi Demokrat Pertanyakan Transparansi Pemerintahan Anies
"Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kira-kira SDM-nya yang input," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Oleh karena hal tersebut, Djarot mengatakan, yang seharusnya dievaluasi adalah yang menginput data anggaran.
• Polisi Temukan Sabu dan Ganja di Rumah Penjual Senjata Rakitan
Seperti dikutip KompasTV, Djarot menyarankan perlu dilacak tangan-tangan nakal yang mencoba bermain anggaran.
Menurut Djarot, sistem budgeting elektronik sudah dirancang sedemikian rupa, dan kesalahan yang terjadi, bisa disebabkan oknum yang menyusup.
Namun, sekalipun Pemprov DKI menilai ada kesalahan di sistem elektronik penganggaran, menurut Djarot, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus segera memperbaikinya.
Paling penting adalah penyusunan anggaran terbuka dan terjamin transparansinya.
• Rayakan Hari Jadi, Brimob Polri Gelar Operasi Gratis bagi Pengidap Hernia dan Bibir Sumbing
"Artinya kalau itu semakin tertutup, maka semakin gelap dan kontrolnya semakin sedikit dan kemudian ada penyusupan-penyusupan anggaran lagi nanti," ujar Djarot.
Djarot menambahkan, untuk menyikapi persoalan ini pun sebaiknya publik tidak gaduh.
Justru yang paling utama adalah bagaimana penyusunan anggaran ini dapat diperbaiki dengan benar.
"Warga masyarakat enggak usah gaduh, enggak usah nyinyir, enggak usah baper. Ini proses baik tanpa harus hakimi mana salah mana benar. Tapi bagaimana kita memperbaiki," kata politikus PDI Perjuangan itu.
• Siswa Ungkap Perasaan Segan dengan Warga Setiap Ikut Upacara Bendera karena Kerap Memicu Kemacetan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.