Soal Anggaran Lem Aibon, Djarot Minta Warga Tak Perlu Gaduh Hingga Sebut Sistemnya Tidak Bodoh
"Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kira-kira SDM-nya yang input," kata Djarot
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Hal tersebut juga ditunjukkan Anies dari jumlah anggaran operasional yang membengkak, antara lain
Sudin pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 250 persen dari semula Rp 12,3 miliar menjadi Rp 43 miliar,
Sudin pendidikan 1 Jakarta Utara sebesar 330 persen dari semula Rp 17,3 miliar menjadi Rp 74,8 miliar,
Sudin pendidikan 2 Jakarta Barat sebesar 352 persen dari semula Rp 22,8 miliar menjadi Rp 103,5 miliar,
Sudin pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 420 persen dari semula Rp 25,7 miliar menjadi Rp 134,1 miliar.
Sudin pendidikan 2 Jakarta Utara sebesar 596 persen dari semula Rp 19,5 miliar menjadi Rp 136,3 miliar
Sudin pendidikan 2 Jakarta Selatan sebesar 677,4 persen dari semula Rp 25,9 miliar menjadi Rp 201,9 miliar
Sudin pendidikan 1 Jakarta Selatan sebesar 756 persen dari semula Rp 23,6 miliar menjadi Rp 202 miliar
Sudin pendidikan 1 Jakarta Timur sebesar 603 persen dari semula Rp 43 miliar menjadi Rp 303,2 miliar
Dan tertinggi Sudin pendidikan 2 Jakarta Timur sebesar 836,8 persen dari semula Rp 35,9 miliar menjadi Rp 337 miliar.
• Rusolih Diberangkatkan Umroh oleh Pemprov DKI dan Mendoakan Anies Baswedan Bisa Terpilih Lagi
"Ini baru belanja alat-alat kantor, ini baru dikumpulkan dari anggaran yang naiknya di atas Rp 1 miliar ya.
Bapak ibu sekalian, your out, out. Karena kita tidak bisa menjelaskan kepada diri sendiri, tidak bisa menjelaskan kepada publik, apalagi tujan yang maha kuasa. Tidak bisa," tegasnya.
Tarik Nafas
Dirinya pun mengambil salah satu kasus kenaikan anggaran sangat signifikan dalam pembelian kertas F4 senilai Rp 38,9 miliar yang diajukan oleh Sudin Pendidikan 2 Jakarta Timur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.