Soal Anggaran Lem Aibon, Djarot Minta Warga Tak Perlu Gaduh Hingga Sebut Sistemnya Tidak Bodoh
"Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kira-kira SDM-nya yang input," kata Djarot
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Terheran dengan besarnya anggaran tersebut, Anies pun meminta agar kasuidn Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Timur, Abdul Rachem untuk memaparkan asal muasal kenaikan anggaran tersebut.
Namun sayang, permintaannya tidak dapat dipenuhi oleh sang pejabat yang menyebut tidak tidak tahu menahu anggaran tersebut.
• Iuran BPJS Kesehatan Naik, BPJS Watch: Keinginan Membayar Peserta Mandiri Menurun
Terlihat menahan emosi, Anies yang terlihat mengigit bibirnya segera meminta agar sang pejabat serta seluruh Kasudin Pendidikan seluruh wilayah Jakarta untuk segera memperbaiki kesalahan pengajuan anggaran tersebut.
"Ini salah kode rekening atau salah apa? kegiatannya penyediaan BOP SMA. Ini cuma satu kegiatan dengan nama belanja alat tulis kantor, ini dicek bapak-ibu. Ada kasudin? apa pak ini pak? kalau bapak aja tarik nafas, gimana saya. Apa?," tanya anies.
"Bapak ibu sekalian gini, kalau lihat masalah tidak perlu defensif, yes its a problem, we solved it (ya itu masalah, kita akan tangani). Attitude-nya (sikap) harus begitu, jangan mari kita cari akrobat penjelasannya, jangan, tidak usah," jelas Anies.
"Masalah, akui, bereskan, masalah, akui, bereskan. Jadi jangan lakukan pembenaran, jadi ada masalah fix it (perbaiki itu)," tambahnya.
Penulis: Fitria Chusna Farisa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Djarot Sebut Kesalahan Input APBD DKI Bukan karena Sistem, melainkan SDM yang Bodoh